Korban Topan Lai Filipina Meningkat, 208 Meninggal

Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 208 orang tewas dan ratusan ribu orang mengungsi dalam bencana alam Topan Lai baru-baru ini, yang dikenal secara lokal sebagai Topan Odette di Filipina.

Korban tewas diperkirakan akan meningkat lebih lanjut karena operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung, mengutip CNN International. Pencarian awalnya terhambat oleh pemadaman listrik dan komunikasi.

Polisi Filipina mengatakan 52 orang masih hilang dan 239 luka parah.

Topan Lai adalah topan paling kuat yang menyebabkan kerusakan dan banjir. Dia muncul pada Kamis (16 Desember 2021) di pulau Siargao, tujuan wisata dan selancar populer di lepas pantai Timur Tengah. Awalnya, itu bertiup hingga 260 km (160 mil) per jam, setara dengan badai Kategori 5.

Saat Topan Lai bergerak ke barat melintasi Filipina, badai itu menghancurkan rumah-rumah, merobohkan pohon-pohon dan saluran listrik, dan menghancurkan komunitas-komunitas.

Direktur Pertahanan Sipil Cassiano Monilla mengatakan pada konferensi pers bahwa sekitar 75 persen rumah di Bohol di provinsi Visayas tengah telah rusak. Pemadaman listrik telah terjadi di setidaknya 227 kota, 25 penerbangan telah dibatalkan, dan kerusakan diperkirakan lebih dari $4,5 juta.

Foto udara yang dirilis oleh Penjaga Pantai Filipina menunjukkan tingkat kerusakan di negara bagian Negros Occidental di Visayas barat. Jalan-jalan dan ladang-ladang tampaknya telah tergenang air sejauh bermil-mil.

Pekerja menyeberangi air setinggi paha untuk mengevakuasi penduduk dari daerah yang terkena dampak banjir. Seorang juru bicara Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional mengatakan pada hari Jumat sekitar 332.000 orang telah mengungsi dari rumah mereka.

Badai melanda beberapa daerah padat penduduk, termasuk Cebu. Lebih dari 30 saluran listrik telah terputus di dua dari tiga pulau utama, Visayas dan Mindanao, rumah bagi lebih dari 45 juta orang.

Baca Juga:  4 Arah Jokowi Atasi Maraknya Covid Omicron RI

Lai adalah badai ke-15 yang melanda Filipina tahun ini. Badai dengan intensitas yang berkurang, dengan kecepatan angin maksimum saat ini 165 km/jam (103 mil), setara dengan badai Kategori 2.

Badai saat ini berada di lepas pantai Vietnam di Laut Cina Selatan dan diperkirakan akan melemah lebih lanjut saat mendekati Hainan, Cina dalam 24 jam ke depan.

[Gambas:Video CNBC]

(tfa/tfa)


Terimakasih Ya sudah membaca artikel Korban Topan Lai Filipina Meningkat, 208 Meninggal

Dari Situs Fikrirasy ID