Membeli tanah virtual di metaverse dan NFT, apakah ini benar-benar ide yang gila?

Fikrirasy.ID – Theo Tzanidis, Dosen Pemasaran Digital di Universitas Skotlandia, berbicara tentang berinvestasi dalam aset digital seperti tanah virtual dan NFT di Metaverse. Berikut ulasannya.

Menghabiskan ribuan hingga jutaan dolar untuk membeli tanah virtual di dunia virtual seperti Metaverse tentu terdengar tidak masuk akal.

Namun, investasi tanah virtual baru-baru ini menjadi populer di metaverse. PwC, misalnya, adalah salah satu perusahaan terbaru yang mengikuti tren ini dengan membeli real estat dengan jumlah nominal yang tidak diumumkan kepada publik di dunia game virtual kotak pasir.

Jumlah nominal yang dikeluarkan oleh PwC bisa sangat besar jika Anda dapat mereferensikan investasi serupa oleh investor lain. Misalnya, seorang investor baru-baru ini membeli tanah senilai $450.000 dari Snoopverse, dunia virtual yang dikembangkan oleh rapper Snoop Dogg di The Sandbox.

Baca juga:
Ghozali Jadi Sultan, Sandiaga Uno Dukung NFT di Indonesia

Sementara itu, Metaverse Group, sebuah perusahaan real estate yang berfokus pada ekonomi metaverse, telah menjual tanah senilai $2,43 juta di platform virtual lain, Decentraland.

Di Indonesia, metaverse ini juga mengejutkan publik ketika mengetahui bahwa Monas Jakarta dan Alun-Alun Utara Yogyakarta dijual secara virtual di platform Next Earth.

Hubungkan dunia nyata dan dunia maya

Mari kita segarkan kembali apa itu “metaverse”. Istilah tersebut menjadi populer ketika Facebook memutuskan untuk mengubah namanya menjadi Meta pada Oktober 2021. Perusahaan lain seperti Nike dan Microsoft juga telah mengambil langkah untuk mengembangkan dunia maya ini.

Metaverse menggambarkan visi dunia virtual 3D yang menghubungkan dunia nyata dan digital melalui teknologi seperti virtual reality (VR) dan augmented reality (AR). Mengaburkan batas antara dunia nyata dan virtual, pengalaman imersif ini dapat diakses melalui headset VR, kacamata AR, dan aplikasi smartphone.

Baca Juga:  NASA meluncurkan teleskop James Webb untuk mempelajari sejarah Bumi

Baca juga:
Like salah satu selfie viral Ghozali seharga Rp 31 juta di NFT

Di dunia maya ini, pengguna dapat menggunakan avatar digital untuk bertemu dan berkomunikasi satu sama lain, menjelajahi alam baru, dan membuat konten. Ide dasarnya adalah bahwa kami mengharapkan metaverse berevolusi menjadi ruang virtual kolaboratif di mana pengguna dapat bersosialisasi, bermain, bekerja, dan belajar.



Terimakasih Ya sudah membaca artikel Membeli tanah virtual di metaverse dan NFT, apakah ini benar-benar ide yang gila?

Dari Situs Fikrirasy ID