Pembalut Mengandung Klorin Apakah Perlu Dihindari

Pembalut Mengandung Klorin Apakah Perlu Dihindari

fikrirasy.id – Pembalut Mengandung Klorin Apakah Perlu Dihindari. Percakapan serbet bersih yang mengandung kaporit seolah tak lekang oleh waktu. Banyak wanita mempertanyakan keamanan item bantal wanita, yang biasanya digunakan selama periode.

Bukan tanpa alasan, barang-barang yang mengandung klorin dikaitkan dengan keterbukaan terhadap pemicu pertumbuhan ganas. Ini sering menyebabkan alarm yang membuat individu-individu tertentu mengarahkan pendahuluan otonom yang mengarah pada tujuan yang salah.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui realitas terkini di balik realitas kandungan klorin dalam serbet bersih. Seperti itu, Anda dapat menemukan cara aman untuk mengharapkannya, jika mendasar.

Apa itu klorin?

Klorin, memang, bukan Qorin. Klorin adalah senyawa zat yang dapat Anda lihat seperti dalam berbagai item modern dan keluarga. Strukturnya bisa berubah, dari gas menjadi fluida.

Menerapkan regangan pada gas klorin yang didinginkan membuatnya berubah menjadi cairan. Mengingat massanya yang lebih berat dari udara, ia akan memilih tanah dan membubarkan diri saat dikirim.

Sebagian besar, klorin berwarna kuning kehijauan. Bau area kekuatan utama adalah sedemikian rupa sehingga Anda dapat mengingatnya dengan menciumnya. Bau yang sebenarnya seperti bau memudar. Klorin tidak mudah terbakar, namun dapat bereaksi berbahaya jika direaksikan dengan campuran berbahaya lainnya.

Pekerjaan utama klorin sebenarnya untuk sterilisasi limbah. Namun, Anda juga dapat menemukannya di item sanitasi air kolam untuk membuatnya bebas mikroba. Dalam kertas dan kain, klorin biasanya digunakan sebagai pembersih. Menghitung masalah, bantalan feminin yang terkandung dalam kapas lebih bersih.

Penting untuk dicatat bahwa klorin adalah gas berbahaya. Klorin bisa masuk melalui pernapasan atau kulit dan mata terbuka. Jika dihirup dalam kadar yang tidak dapat disangkal, dapat menyebabkan gangguan pernapasan, kesemutan, kesemutan, dan sensasi meniru di lima deteksi.

Dalam jangka panjang, klorin dapat memicu edema atau cairan di paru-paru, lapor Crisis Focus of Sickness and Control Antisipasi. Akibatnya, dengan asumsi Anda terkena klorin, Anda harus segera menjauh, melepaskan pakaian yang terkena gas, dan mencuci tubuh Anda sepenuhnya.

Fakta pembalut yang mengandung klorin

Membaca gambaran bahaya klorin bagi kesehatan tentu membuat Anda resah, bukan? Tidak mengherankan jika para wanita akhirnya memutuskan untuk meninggalkan bantal feminin, juga dikenal sebagai bantal bersih, untuk kesehatan jangka panjang.

Meski demikian, ada hal yang harus dijelaskan terlebih dahulu bahwa pembalut steril di Indonesia harus melalui konfirmasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tahap ini adalah penjaga serbet bersih sebelum dijual di tempat pengintaian. Seperti itu, serbet steril di toko harus melalui uji fasilitas penelitian sehingga harus dilindungi dan tidak berbahaya.

Baca Juga:  7 Perawatan Rumahan untuk Mengobati Infeksi Ginjal

Pelayanan Kesejahteraan Mengingat Peraturan Kesejahteraan No. 36 Tahun 2009 masuk akal bahwa semua hal yang dapat memicu perjudian kesejahteraan harus memiliki izin penyebaran. Setiap barang, termasuk serbet bersih, harus memenuhi SNI 16-6363-2000. Salah satu area aturan kekuatan untuk tidak.

Fluoresensi adalah tes untuk menentukan keberadaan klorin dalam item, termasuk serbet bersih. Mengingat normalisasi Organisasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA), pembatasan kadar klorin yang diizinkan dalam serbet steril harus di bawah 0,2 persen.

Pemanfaatan klorin sebagai pembersih pada serbet bersih sudah pasti selesai. Padahal, teknik ini sudah ditinggalkan sejak 1990-an. Penjelasannya adalah untuk mengurangi pembentukan senyawa dioksin, yang merupakan kontaminasi alami yang rajin di iklim, diumumkan Forbes.

Sampai saat ini, cara pembuatan serbet bersih sebagian besar menggunakan Basic Sans Chlorine (ECF) dan Absolutely Without Chlorine (TCF) sebagai cara untuk menghilangkan dan membunuh mikroba. ECF adalah teknik fading memanfaatkan klorin dioksida. TCF menggunakan hidrogen peroksida. Keduanya merupakan teknik yang dikatakan lebih aman karena terbebas dari dioksin.

Haruskah menghindari pembalut?

Sebuah tinjauan eksplorasi dengan sedikit contoh yang didistribusikan di Diary of Drug store and Science menunjukkan bahwa dari lima item yang dipertimbangkan, satu mengandung klorin. Artinya, masih ada barang yang terlindungi dari keterbukaan terhadap campuran sintetis yang tidak aman tersebut.

Cara terbaik untuk menjaga kesehatan adalah dengan memilih produk tanpa klorin. Pertama-tama, periksa bantal yang Anda gunakan, terlepas dari apakah mereka terdaftar di BPOM. Jika tidak, maka, pada saat itu, sangat baik untuk menghindarinya demi alasan kesehatan.

Namun, jika Anda akhirnya memilih untuk tidak menggunakan serbet bersih, itu sama sekali bukan masalah. Ada kemungkinan untuk cangkir feminin atau bantal katun penuh yang dapat digunakan kembali dan tidak berbahaya bagi ekosistem.

Membersihkan serbet yang mengandung klorin tentu menjadi hal yang harus diperhatikan. Namun, ada alasan kuat untuk menjadi gila dan bertindak impulsif sebelum mengetahui kenyataan saat ini.