Unilever, 1.500 Admin, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia – Produsen barang konsumen Unilever mengumumkan rencana untuk memangkas 1.500 staf administrasi pada hari Selasa (25 Januari 2022).

Ini terjadi setelah perusahaan gagal mengakuisisi perusahaan perawatan kesehatan konsumen GlaxoSmithKline (GSK).

dalam laporan Reuters, Perusahaan Inggris-Belanda telah mengumumkan bahwa mereka akan mengatur bisnisnya menjadi lima segmen baru: Kecantikan dan Kesehatan, Perawatan Pribadi, Perawatan Rumah, Nutrisi dan Es Krim.

CEO Alan Jope mengatakan, “Model organisasi baru kami telah dikembangkan selama setahun terakhir… Pindah ke grup bisnis yang didorong oleh lima kategori memungkinkan kami untuk merespons tren konsumen dan saluran dengan lebih baik dengan tanggung jawab pengiriman yang sangat jelas.”

Selain itu, Unilever mengatakan bulan ini akan mengumumkan rencana utama untuk meningkatkan kinerja karyawan yang tersisa.

“Setelah tinjauan komprehensif dari struktur organisasi, kami berencana untuk beralih dari matriks tradisional ke model operasi yang meningkatkan kelincahan, fokus kategori yang lebih besar, dan akuntabilitas yang lebih besar,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Unilever menarik rencananya untuk mengakuisisi GSK seharga £50 miliar minggu lalu. Manajer investasi dan dana Inggris Terry Smith mengatakan akuisisi itu merupakan pengalaman hampir mati bagi Unilever. Akuisisi tersebut dilanjutkan oleh Trian Partners, sebuah perusahaan yang diciptakan oleh investor ternama Nelson Peltz.

Unilever mempekerjakan lebih dari 150.000 orang di seluruh dunia. Perusahaan ini sendiri juga memiliki cabang di Indonesia. Beberapa produk seperti Dove, Sunlight, Royco, Magnum dan Rinso sudah cukup terkenal di Indonesia.

[Gambas:Video CNBC]

(dtk/dtk)


Terimakasih Ya sudah membaca artikel Unilever, 1.500 Admin, Ada Apa?

Baca Juga:  Angka kematian anak pada ngengat tidak terkait dengan vaksin dan harus diperiksa ulang.

Dari Situs Fikrirasy ID