Jakarta, CNBC Indonesia – China melaporkan jumlah kasus COVID-19 tertinggi dalam empat bulan. Hari ini, Sabtu (25/12/21), China mencatat 140 kasus baru, 87 di antaranya merupakan infeksi lokal. Padahal, hingga hari sebelumnya, baru 55 kasus terkonfirmasi.
Sebagian besar kasus terjadi di kota Xian di provinsi barat laut Shaanxi. Kota ini jugaPenutup Sebanyak 13 juta warga sudah merasakan kebijakan ini sejak Kamis oleh pemerintah.
Penduduk tidak boleh meninggalkan kota tanpa izin dari majikan mereka atau otoritas setempat. Setiap rumah tangga hanya dapat mengirim satu orang setiap dua hari untuk berbelanja kebutuhan.
Anggota keluarga lainnya tidak boleh meninggalkan rumah kecuali untuk urusan penting atau hal mendesak yang disetujui oleh majikan atau komunitas mereka.
“Tidak ada titik balik dalam wabah sejauh ini, tetapi pembatasan ketat diperlukan,” kata Dr Zhang Boli, yang membantu membentuk respons awal dan pengobatan Covid-19 di China, kepada media pemerintah.
Kota Xi’an, Cina, melaporkan bahwa infeksi Covid-19 meningkat setiap hari, dan bisnis lokal membatasi aktivitas pekerja. Untuk meminimalkan penyebaran di kota-kota lain, pihak berwenang bergegas untuk menahan wabah di beberapa daerah.
Juga di kota selatan Shenzhen, lima penumpang yang tiba dengan pesawat dari Los Angeles pada hari Rabu dinyatakan positif terkena virus corona, dan pada 24 Desember, tiga orang dipastikan telah tertular Omicron, stasiun TV pemerintah China CCTV melaporkan.
Secara nasional, Cina telah melaporkan beberapa infeksi omicron dari pelancong luar negeri dan dari Cina selatan.
Akibatnya, pejabat setempat juga menghadapi hukuman atas wabah tersebut dan membatalkan penerbangan domestik pada hari Jumat. Otoritas lokal yang dianggap gagal mengendalikan virus di daerah itu secara teratur dipecat atau ditegur di bawah pendekatan ketat nol-coronavirus Beijing.
[Gambas:Video CNBC]
(Hei/Hei)
Terimakasih Ya sudah membaca artikel China cetak kasus Covid-19 terbesarnya lagi
Dari Situs Fikrirasy ID