Jakarta, CNBC Indonesia – AS telah memesan 50 juta barel minyak dari Cadangan Minyak Strategisnya untuk menurunkan biaya energi negara itu. Rilis tersebut telah dikoordinasikan dengan negara lain, termasuk China.
Langkah ini untuk menahan kenaikan harga BBM. Menurut American Automobile Association, harga bensin rata-rata telah meningkat sekitar $3,40 per galon, lebih dari dua kali lipat dari tahun lalu.
Cadangan minyak strategis adalah cadangan darurat jika terjadi bencana alam dan keamanan nasional.
Dikelola oleh Departemen Energi, cadangan disimpan di gua-gua yang dibangun di brankas di sepanjang Pantai Teluk Texas dan Louisiana. Gua ini menyimpan sekitar 605 juta barel minyak.
Pemerintahan Biden berpendapat bahwa pasokan minyak tidak sesuai dengan permintaan. Jadi melepaskan 50 juta barel minyak dari stockpile strategis kami adalah solusi yang tepat untuk membantu mengatasi masalah tersebut.
Keputusan itu muncul setelah berminggu-minggu negosiasi diplomatik, dan peluncuran itu diharapkan berlangsung secara paralel dengan konsumen energi utama lainnya, termasuk India, Jepang, Korea Selatan, dan Inggris.
Departemen Energi AS akan menyediakan minyak dari cadangan strategisnya dalam dua cara. 32 juta barel akan dilepaskan selama beberapa bulan ke depan dan kembali ke cadangan dalam beberapa tahun ke depan. Sisanya 18 juta barel akan menjadi bagian dari penjualan minyak yang sebelumnya disetujui oleh Kongres.
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Gedung Putih juga akan memantau perusahaan minyak.
“Kami akan terus menekan perusahaan minyak dengan rekor pendapatan dan kami akan melihat apa yang kami anggap meningkat ketika ada pasokan minyak atau ketika harga minyak turun dan harga gas tidak turun,” kata Psaki. “Tidak perlu bagi seorang ekonom untuk mengetahui bahwa itu adalah masalah.”
[Gambas:Video CNBC]
(tfa/tfa)
Terimakasih Ya sudah membaca artikel AS Pesan 50 Juta Barel Cadangan Minyak Strategis, Ada Apa?
Dari Situs Fikrirasy ID