Fikrirasy.ID, Semarang — Di tengah pandemi COVID-19 (pandemi global), roda perekonomian, termasuk pariwisata, harus terus berputar. Tentu saja, latihan ini membutuhkan kerja sama banyak pihak untuk mematuhi protokol kesehatan. Penerapan protokol CHSE di sektor pariwisata membantu mewujudkan pariwisata yang sehat.
Septriana, Direktur Kementerian Perekonomian, Informasi Kemaritiman dan Komunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengatakan, “Kami akan mendorong pengembangan industri pariwisata dengan memperhatikan aturan kesehatan seperti menyediakan tempat cuci tangan, menggunakan masker untuk menjaga jarak, dan menjaga jarak.” Tangkary, SE, MM, dalam webinar, Senin (1/1) 11-2021).
Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemkominfo) kembali menyelenggarakan webinar Generasi Berpikir Positif (Genposting) bertema pariwisata aman di era baru adaptasi melalui Dinas Perekonomian, Informasi dan Komunikasi Kemaritiman dan Dirjen Informasi dan Komunikasi (Kemkominfo). Komunikasi. Kebiasaan : “Gerakan Wisata Kesehatan Semarang”, 1 November 2021.
Kegiatan ini berlangsung secara hybrid di Semarang Creative Hub dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Sekjen IKP Kominfo Zoom dan Sekjen IKP Kominfo, dengan jumlah peserta 400 orang. Staf relawan antara lain Ketua APJII Jawa Tengah, Priyo Suyono, Ir. Termasuk Wakil Walikota Semarang. Hevearita G. Rahayu, M.Sos dan Direktur Komunikasi dan Informatika Ekonomi dan Maritim Kementerian Komunikasi dan Informatika, Septriana Tangkary, SE, MM.
Menurut Septriana, penting untuk meningkatkan daya saing industri dan ekosistem bisnis pariwisata. “Desain Tujuan dan Sasaran Pengembangan Pariwisata 2020-2024 adalah untuk meningkatkan citra, daya saing dan kontribusi pariwisata untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,” jelasnya.
Sementara itu, Priyo Suyono, Ketua APJII Jateng, mengatakan dampak lain dari wabah tersebut adalah akselerasi sektor pariwisata, peningkatan jumlah pengguna internet dan memungkinkan masyarakat untuk mempromosikan destinasi wisata melalui media sosial.
Wakil Walikota Semarang, Ir. Hevearita G. Rahayu, M.Sos mengatakan pariwisata yang aman dan nyaman harus berkelanjutan dan harus dikembangkan menjadi Semarang. Menjadi sehat, aman dan menjadi tujuan utama pariwisata.
Acara dilanjutkan dengan diskusi panel bersama Resource Officer, Koordinator Informasi dan Komunikasi Maritim Kemenkominfo, Yudi Syahrial, Direktur Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Indriyasari, Ketua Kamar Dagang dan Industri Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara . , Ketua BPPD Jawa Tengah Sugeng Sugiantoro, Ketua Tengah ASITA Jawa, Joko Suratno.
Indriyasari, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, mengatakan Kota Semarang kini telah mencapai fase 1 zona aman COVID-19 dan Kota Semarang kini dapat dengan percaya diri menerima kunjungan wisatawan. Hal ini dikarenakan seluruh pelaku dan atraksi wisata telah menerapkan protokol CHSE dan terintegrasi dengan manajemen untuk mengamankan aplikasinya.
Joko Suratno juga berpendapat bahwa kesehatan adalah faktor terpenting dalam perjalanan seiring dengan perubahan paradigma masyarakat. Protokol kesehatan harus dipenuhi oleh penyedia layanan dan peserta wisata itu sendiri.
“Akan bagus jika kita berinovasi dalam budaya dan tren. Kunci suksesnya adalah sinergi dengan warga Semarang.”
Menurut Sugeng, penggunaan media sosial yang efektif akan membantu memperluas jaringan dan mendorong pilihan konsumen. Pemerintah juga tidak tinggal diam untuk selalu melakukan inovasi dan terobosan untuk meningkatkan dan mengembangkan pariwisata.
Upaya pemerintah untuk memulihkan industri pariwisata selain pembangunan infrastruktur juga secara bijak mengedukasi pengguna internet di media sosial, ujarnya. dikatakan. (Ali Subch)