Olahraga Tingkatkan Kepadatan Tulang dan Cegah Osteoporosis

Olahraga Tingkatkan Kepadatan Tulang dan Cegah Osteoporosis

Fikrirasy.idOlahraga Tingkatkan Kepadatan Tulang dan Cegah Osteoporosis. Hari Osteoporosis Sedunia atau World Osteoporosis Day diperingati setiap tanggal 20 Oktober. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan antisipasi, analisis, dan pengobatan osteoporosis.

Orang-orang tertentu mungkin percaya bahwa kalsium utama (seperti susu atau tambahan) dapat mencegah osteoporosis. Olahraga juga dapat mencegah infeksi penyakit tulang ini, sebenarnya.

Poin ini disurvei lebih detail oleh dr. Antonius Andi Kurniawan, SpKO, ahli pengobatan olahraga di Klinik Pondok Indah – Bintaro Jaya dalam program Wellbeing Talk yang disiarkan langsung di Instagram. Dengan topik “Pentingnya Aktivitas untuk Mencegah Osteoporosis”, menurut Anda, apakah Anda tertarik untuk mendengarkannya?

1. Merupakan silent disease yang perlu diwaspadai

Seperti yang ditunjukkan oleh dr. Andi, osteoporosis berasal dari kata “osteo” yang artinya tulang dan “permeable” dan artinya permeable. Pada dasarnya, osteoporosis adalah penyakit kemalangan tulang.

Berdasarkan catatan dalam Diary of Muscular Medical Procedure and Exploration tahun 2021, dari 103.334.579 orang dengan rentang usia 15-105 tahun, 18,3 persen menderita osteoporosis. Sementara itu, menurut penelitian Sandi Husada Wellbeing Logical Diary 2020, prevalensi osteoporosis di Indonesia adalah 19,7 persen dari seluruh penduduk.

2. Perempuan lebih berisiko terkena osteoporosis

The Global Osteoporosis Establishment menyatakan bahwa 1 dari 3 wanita dan 1 dari setiap 5 pria berusia di atas 50 tahun mengalami patah tulang karena osteoporosis. Untuk alasan apa wanita lebih dalam bahaya?

Secara alami, pria pada umumnya akan memiliki ketebalan tulang yang lebih tinggi dan ukuran tulang yang lebih besar daripada wanita, menurut penelitian yang dimuat dalam Diary of Clinical Medication Exploration tahun 2017. Hal itu membuat pertaruhan osteoporosis pada pria semakin ringan.

Baca Juga:  Bahu Tinggi Sebelah itu Pertanda Skoliosis yang Jarang Disadari

3. Puncak massa tulang terjadi di usia 20–30 tahun

Spesialis Andi menggarisbawahi bahwa puncak massa tulang terjadi pada usia 20-30 tahun. Namun, setelah usia 30 tahun, ketebalan tulang tidak dapat bertambah lagi, ia akan mencoba dan berkurang dalam jangka panjang. Ini diresepkan untuk “menghemat” kalsium dan vitamin D sebelum usia 30 tahun untuk menambah ketebalan tulang.

4. Olahraga high impact ampuh untuk tingkatkan kepadatan tulang

Tidak banyak aktivitas yang dapat meningkatkan ketebalan tulang. Hanya olahraga efek tinggi (olahraga yang mencakup ketegangan pada sendi yang menahan beban) yang ampuh untuk mencegah osteoporosis, seperti lompat tali, lari, bola basket, bola voli, dan futsal. Sementara itu, olahraga yang tidak menambah ketebalan tulang adalah berenang dan bersepeda.

5. Bagi yang sudah osteoporosis, cegah supaya tidak jatuh

Dalam hal individu yang belum terkena osteoporosis dihimbau untuk melakukan olahraga high effect, maka individu yang saat ini terkena osteoporosis harus menjaga diri agar tidak jatuh. Karena tulang bersifat permeabel, terlepas dari apakah mereka jatuh secara bertahap, tulang dapat patah atau patah.

Terakhir, penderita osteoporosis dianjurkan untuk mempersiapkan keseimbangannya agar tidak jatuh tanpa masalah. Ini sederhana, berdiri dengan satu kaki dan tahan sejauh mungkin.