fikrirasy.id – 7 Penyakit yang Bisa Sebabkan Kelumpuhan. Loss of motion adalah suatu kondisi dimana kemampuan untuk menggerakkan sebagian atau seluruh tubuh hilang. Ini dapat memiliki berbagai penyebab, beberapa di antaranya bisa serius. Kehilangan gerak dapat terjadi pada satu atau beberapa bagian tubuh dan dapat bersifat sementara atau sangat tahan lama.
Kehilangan gerak yang terjadi karena kelainan bentuk lahir atau cedera tak terduga sering menyebabkan hilangnya perasaan atau perkembangan sepenuhnya pada bagian tubuh yang terkena dampak. Sementara itu, kehilangan gerak yang disebabkan oleh penyakit, seperti sklerosis lainnya, mungkin terasa menggigil atau kelemahan otot.
Kehilangan gerak dapat menyebabkan masalah dengan aliran darah, pernapasan, seberapa baik organ bekerja, berbicara atau menelan, reaksi seksual, atau mengendalikan keinginan untuk pergi ke kamar mandi, tergantung pada bagian tubuh mana yang tidak mampu dan keseriusan.
1. Penyakit neuron motorik
Neuron mesin adalah sel saraf yang mengontrol otot yang digunakan untuk berjalan, menarik napas, berbicara, dan menggerakkan pelengkap. Neuron diisolasi menjadi dua jenis, khususnya neuron mesin atas dan neuron mesin bawah.
Neuron mesin atas bertanggung jawab untuk menyampaikan pesan dari pikiran ke tali tulang belakang dan neuron mesin bawah mendapatkan tanda-tanda ini dan mengirimkannya ke otot. Diumumkan oleh WebMD, penyakit neuron mesin dapat merusak sel-sel ini dalam jangka panjang.
2. Bell’s palsy
Kelumpuhan berpadu adalah keadaan kekurangan sementara atau tidak adanya perkembangan yang memengaruhi satu sisi wajah. Biasanya, kondisi ini akan bekerja dalam waktu sekitar 9 bulan.
Dirinci oleh halaman Administrasi Kesejahteraan Publik, efek samping dari kelumpuhan Ringer meliputi:
- Kekurangan atau hilangnya gerakan sepenuhnya pada satu sisi wajah dan berkembang dalam 72 jam atau kurang.
- Menggantung kelopak mata atau sudut mulut.
- Terus menerus berliur.
- Mulut kering.
- Hilang rasa.
- Gangguan mata, seperti kekeringan atau berlanjut dengan keluarnya air mata.
Melihat dokter segera setelah menghadapi gejala-gejala ini sangat penting. Ini karena pengobatan kelumpuhan Chime lebih efektif dengan asumsi dimulai setidaknya 72 jam setelah efek samping pertama kali muncul.
3. Stroke
Stroke disebabkan oleh gangguan suplai darah ke bagian otak dan dapat memicu berbagai gejala dan efek samping. Memahami efek samping dari stroke dan mencari bantuan yang dijamin dengan pengalengan menyelamatkan nyawa.
Sesuai dengan Indonesian Service of Wellbeing, agar serangan stroke tidak berdampak buruk, perlu diketahui efek samping yang umumnya terjadi pada korban, antara lain:
- Seringai terlihat tidak seimbang, atau fokus pada satu sisi, tersedak, dan kesulitan menelan air yang tidak terduga.
- Perkembangan satu bagian tubuh melemahkan entah dari mana, biasanya bagian kanan tubuh.
- Entah dari mana tidak bisa bicara, kata-kata sulit dipahami, dan wacana tidak bergaul.
- Kematian atau kematian, dan menggigil di sebagian tubuh.
- Rabun jauh, penglihatan kabur di satu mata yang terjadi secara tidak terduga.
- Nyeri otak serius yang muncul secara tak terduga dan tidak pernah dirasakan.
- Kemampuan keseimbangan yang lemah, misalnya belokan dan gerakan yang sulit diatur.
Jika efek samping ini muncul, pasien harus segera dibawa ke klinik medis. Cobalah untuk tidak melampaui waktu cemerlang 4,5 jam setelah stroke.
4. Penyakit Lyme
Berbagai kutu memiliki racun saraf di organ ludahnya. Neurotoksin ini dapat menyebabkan hilangnya gerak, mulai dari kaki, kemudian menyebar ke area dada.
Saat kutu dihilangkan, hilangnya gerakan akan hilang. Bagaimanapun, jika tidak ditangani, kehilangan gerak dapat menyebar ke wajah dan menjadi intens.
Menurut WebMD, kutu kadang-kadang membawa penyakit Lyme, infeksi bakteri yang dapat menyebabkan berbagai efek samping. Efek samping biasanya termasuk hilangnya gerak wajah dan mati rasa pada lengan dan kaki.
5. Multiple sclerosis
Multiple sclerosis adalah penyakit sistem kekebalan aktif yang berkembang ketika sistem kekebalan mengikuti selubung mielin saraf di otak, tulang belakang, atau mungkin mata. Ini dengan demikian memengaruhi transmisi kekuatan penggerak listrik yang terkait dengan perkembangan, pernapasan, pemikiran, dan itu baru permulaan.
Efek samping dari berbagai sklerosis termasuk kelelahan, kelemahan otot, masalah penglihatan, dan gangguan mental. Sebagian besar waktu, efek samping dapat menyebar ke segala arah dan berubah dalam keseriusan.
6. Tumor otak
Kanker otak adalah perkembangan sel di otak yang tumbuh secara tidak biasa dan liar.
Efek samping dari kanker otak berbeda secara umum, tergantung pada bagian otak yang terkena. Efek samping normal meliputi:
- Migrain.
- kejang
- Sakit.
- Lemah.
- Mengantuk.
- Perubahan mental atau tingkah laku.
- Kekurangan sedang di satu sisi tubuh.
- Masalah visi atau wacana.
Dalam beberapa kasus, kanker otak tidak menyebabkan efek samping sejak awal. Kanker juga dapat tumbuh perlahan dalam jangka panjang.
7. Sindrom Guillain-Barré
Gangguan Guillain-Barré adalah suatu kondisi ketika kerangka kerja yang aman mengejar saraf tubuh. Menurut Cleveland Center, efek samping Kondisi Guillain-Barré mungkin termasuk:
- Menggigil dan mati rasa.
- Siksaan kembali.
- Kelemahan otot yang biasanya muncul pertama kali dalam beberapa waktu dan kemudian menyebar ke atas.
- Kesulitan bersantai
- Kesulitan menelan
- Masalah tekanan nadi atau peredaran darah.
Banyak orang memerlukan kunjungan klinik medis untuk menilai pernapasan, jantung, menelan, dan kompleksitas lainnya. Pemulihan bisa memakan waktu cukup lama, tetapi sebagian besar pulih.
Itulah beberapa infeksi yang dapat menyebabkan hilangnya gerak. Kehilangan gerak adalah efek samping dari kondisi neurologis yang serius. Dengan asumsi Anda mengalami efek samping, penting untuk segera keluar agar kondisinya tidak memburuk.