5 Fakta Kalsium Karbida yang Harus Dihindari untuk Makanan

5 Fakta Kalsium Karbida yang Harus Dihindari untuk Makanan

fikrirasy.id – 5 Fakta Kalsium Karbida yang Harus Dihindari untuk Makanan. Laporan tentang seorang penjual dawet di Jember, Jawa Timur, yang mencampurkan kalsium karbida (karbida) ke dalam es dawet sangat memprihatinkan. Ini karena campuran yang digunakan adalah sintetis berbahaya yang tidak boleh digunakan dalam makanan.

Namun, jika Anda tahu semua tentang karbida, bahan ini juga sering digunakan sebagai agen pematangan buatan untuk produk organik. Secara keseluruhan, seberapa berbahaya karbida dalam makanan dan apa dampak buruknya bagi kesehatan? Lihat data lengkapnya di bawah ini.

1. Apa itu karbit?

Secara sintetik, karbida disebut kalsium karbida (calcium carbide) atau dengan resep senyawa CaC2. Zat ini memiliki kualitas aktual yang berwarna gelap atau cokelat, seperti batu. Sementara dalam keadaan murni, kalsium karbida tumpul.

Zat ini, yang juga dikenal sebagai karbida atau kalsium asetilida, terdiri dari 85% kalsium karbida dan beberapa bahan campuran lainnya, seperti silikon karbida, kalsium fosfida, kalsium oksida, kalsium nitrida, dan kalsium sulfida.

Bila ditanggapi dengan air, karbida dapat membentuk gas asetilena yang mudah terbakar, bahkan dapat menimbulkan ledakan. Selain itu, karbida dapat menghasilkan kalsium hidroksida yang harus diwaspadai untuk kesehatan.

2. Kegunaan kalsium karbida

Mengirim buku harian Toksikologi yang diterbitkan pada tahun 2022, secara moneter, kalsium karbida biasanya digunakan untuk pengelasan, desulfurisasi baja (mengurangi kandungan sulfur dalam baja), dan menghasilkan gas asetilena dan kalsium sianamida.

Dalam industri, gas asetilena banyak digunakan sebagai bahan bakar karena mudah terbakar dan sederhana. Sementara itu, kalsium sianamida biasanya digunakan untuk produksi pupuk kandang dan pestisida.

Tidak hanya itu, situs Public Library of Medicine menambahkan bahwa kalsium karbida juga biasa digunakan untuk membuat turunan asam vinil asetat. Ini adalah perbaikan umum dalam produksi kertas, tongkat, film plastik dan cat, sesuai Realitas Keamanan Zat.

3. Penggunaan kalsium karbida untuk pematangan buah

Seperti disebutkan di atas, kalsium karbida dapat menghasilkan gas asetilena jika bereaksi dengan air atau kelembapan. Secara luar biasa, gas ini memiliki kemampuan seperti gas etilen dalam produk organik, yang merupakan bahan kimia pematangan produk organik yang khas.

Oleh karena itu, banyak orang, terutama produsen, menggunakannya untuk menua buah secara artifisial sehingga mereka tidak perlu berharap bahwa buah akan menua di pohon. Ini juga meningkatkan cara paling umum untuk merawat produk alami ketika harus dikirim dari tujuan yang berbeda.

Sayangnya, pemanfaatan ini menimbulkan masalah lain. Pematangan produk alami karbida tidak dapat menghasilkan produk alami yang sepenuhnya siap. Demikian pula, siklus ini juga dapat mengurangi sifat rasa dan kandungan gizi produk organik. Jauh lebih berbahaya, karbida dalam buah juga berisiko menyebabkan berbagai efek sekunder kesehatan.

Baca Juga:  5 Langkah Mudah dan Aman Mencukur Bulu di Area Kewanitaan

4. Bahaya konsumsi makanan yang terpapar kalsium karbida

Masih dari catatan serupa, bisnis kalsium karbida tercatat mengandung arsenik dan fosfor hidrida yang berbahaya bagi kesehatan. Ketika mengotori makanan, itu bisa menjadi racun yang dapat menyebabkan kondisi parah dan berkepanjangan.

Kalsium karbida dapat masuk ke dalam tubuh melalui dua cara, yaitu melalui pencernaan dan pernapasan. Ini dapat dihirup dari penyemprot uap, bubuk, atau produk uap yang tertinggal saat digunakan untuk produk alami yang matang, atau masuk melalui makanan yang disiapkan menggunakan bahan sintetis ini.

Efek samping kesehatan kalsium karbida yang normal adalah:

  • Jika terjadi ledakan yang tidak direncanakan dari respons kalsium karbida dan air, dapat menyebabkan konsumsi yang signifikan. Dengan asumsi itu masuk ke mata, itu dapat menyebabkan kekurangan penglihatan.
  • Setiap kali terhirup dalam jumlah besar atau karena pengumpulan produk alami, kalsium karbida dapat memengaruhi sistem sensorik dan menyebabkan hipoksia tertunda, yaitu keadaan berkurangnya oksigen dalam tubuh.
  • Kalsium karbida adalah antasida. Ketika ini tertelan atau masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan peradangan pada jaringan mukosa mulut, hidung, dan lambung. Ini juga dapat menyebabkan sakit perut.
  • Kalsium karbida yang masuk ke dalam tubuh ternyata bisa menjadi ekstrimis bebas. Ini dapat menyebabkan kerusakan sel dan mempercepat sistem pematangan.
  • Dampak kesehatan lainnya seperti kesulitan menelan, gangguan berat, muntah, pusing, haus terus-menerus, kerusakan kulit kronis, bisul kulit, dan gagal ginjal.

5. Pengaturan penggunaan kalsium karbida

Di negara-negara maju, penggunaan kalsium karbida dalam makanan, terutama untuk pematangan buah, dikontrol sepenuhnya. Padahal, dari sepuluh tahun sebelumnya, pemanfaatannya dihentikan untuk mempercepat pematangan buah.

Tragisnya, rencana semacam itu tidak terlalu kuat di beberapa negara non-industri yang tiada habisnya. Mengirimkan Chronicles of Natural Sciences pada tahun 2018, kalsium karbida digunakan secara bebas di banyak negara di seluruh dunia, termasuk India, Pakistan, Bangladesh, Nepal, Nigeria, dan lainnya meskipun telah dilarang karena efek kesehatan yang merusak.

Kalsium karbida adalah sintetis berbahaya dalam makanan. Namun, pedoman tujuan yang terkait dengan keamanan masih belum berhasil dengan baik di beberapa negara. Untuk menghindari efeknya, cobalah makan buah yang sudah jadi secara alami, ya?