Dampak Kasus Perjalanan Umum Meninggalkan Peserta, Menparekraf Crypto: Pengawasan Lebih Ketat!

Fikrirasy.ID – Kasus operator Open Trip yang mengabaikan puluhan pendaki di Gunung Rinjani menarik perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menparekraf Sandiaga Uno.

Dalam keterangannya, Menparekraf Sandiaga mengatakan akan memberikan pelatihan kepada penyelenggara Mountaineering Open Tour.

Aksi tersebut menyusul penipuan open trip Rinjani yang menyebabkan lebih dari 70 pendaki terlantar di basecamp Sembalun di Lombok Timur.

Menteri Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Pariwisata Sandiaga mengatakan, “Ini (penyelenggara) perlu disosialisasikan dan dididik, serta sosialisasi pendidikan diberikan secara modern, menggunakan aplikasi teknologi dan langkah-langkah pemantauan yang lebih ketat di masa depan.” Konferensi pers, Senin (1 Maret 2022). ).

Baca juga:
Pengabaian 75 pendaki di Gunung Rinjani berakhir dengan damai

Menparekraf Sandiaga juga mengakui bahwa penyelenggara Open Travel berada di garda terdepan dalam pengembangan wisata mountaineering di Indonesia di tengah meningkatnya minat mountaineering di Indonesia.

Pelatihan ini mencakup aturan perjalanan bahkan selama pandemi COVID-19, yang mengharuskan kepatuhan terhadap salah satu protokol kesehatan jarak sosial. Apalagi banyak ditemui saat proses pendakian, dan daya tampung tenda tidak lagi jauh.

Dia juga menyarankan para pendaki untuk berhati-hati saat memilih pesta yang menyelenggarakan wisata terbuka untuk mendaki gunung.

Sandiaga mengatakan protokol kesehatan harus memperhatikan aspek CHSE saat bepergian selama pandemi Covid-19: kebersihan (cleanliness), kesehatan (health), keselamatan (security) dan kelestarian lingkungan (environmental sustainability).

“Ini membutuhkan ekosistem kegiatan pendakian gunung bagi pecinta alam, seperti pembuangan limbah, penguatan energi terbarukan dan pemeliharaan penggunaan air yang memadai,” pungkas Sandiaga.

Baca juga:
Sandiaga Uno, yang disebut teman separtai Caper di Prabowo, angkat bicara.

Sementara itu, mengutip Instagram @mountnesia, Senin (1 Maret 2021). Pelaku penipuan OT Rinjani berhasil ditangkap dan ditanggapi. Untungnya, kasus ini dapat diselesaikan secara damai dan pelaku tidak dimasukkan ke dalam penjara.

Baca Juga:  Jasa Marga Perluas Layanan Jalan Tol Medan Tevingtingi

Namun, dengan syarat pelaku akan bertanggung jawab mengembalikan dana kurang lebih Rp 34,9 juta kepada peserta PL yang menyerah selama tiga bulan hingga 2 April 2021.



Terimakasih Ya sudah membaca artikel Dampak Kasus Perjalanan Umum Meninggalkan Peserta, Menparekraf Crypto: Pengawasan Lebih Ketat!

Dari Situs Fikrirasy ID