KontraS menuduh tindakan keras polisi dipengaruhi pernyataan Kapolri yang meminta Kapolda mengontrol investasi

Fikrirasy.ID – Komite Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) memperkirakan ada warga yang tertembak dan tewas saat razia polisi di Desa Wadas, Jawa Tengah, dan unjuk rasa menentang keberadaan ranjau di Parishi Mouton, Sulawesi Tengah. Pengaruh Pernyataan Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo.

Pada 15 Desember 2021, Kompol Listyo meminta kapolda setempat mengoptimalkan misinya melindungi investasi di tanah air.

Rivanlee Anandar, peneliti KontraS, mengatakan: “Biasanya kekerasan yang dilakukan polisi adalah untuk melindungi bentuk investasi. Tidak peduli apa pernyataan Kapolri yang meminta Kapolda untuk mengawasi proses investasi.” Senin (14 Februari 2022) oleh Fikrirasy.ID.

Spanduk dari warga Kabupaten Purworejo, Kecamatan Bener, dan Desa Wadas menolak menambang batu andesit. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]
Spanduk dari warga Kabupaten Purworejo, Kecamatan Bener, dan Desa Wadas menolak menambang batu andesit. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

Persoalannya, permintaan itu rinci terkait apa yang ingin dikawal oleh pimpinan tertinggi Legiun Bayankara.

Baca juga:
Sulawesi Tengah, Polda Sulawesi Tengah periksa 14 polisi Seorang warga ditembak mati saat menolak tambang emas di Sulawesi Tengah

“Masalahnya tuntutan Kapolri atau pejabat publik dibuat tanpa Fikrirasy.ID yang tegas,” katanya.

“Apakah dia (Kapolsek) berpartisipasi dalam pengaduan perdata atau menciptakan ruang di mana dia dapat mengajukan pengaduan tentang investasi? Atau hanya sekedar alat atau mesin untuk investasi agar segala sesuatunya berjalan lancar,” kata Rivanlee.

Contras mengatakan tidak ada penjelasan apakah pengawalan itu dikawal atau tidak, sehingga polisi setempat akan menganggap mereka yang menolak atau mengkritiknya sebagai perlawanan.

“Jadi setiap Fikrirasy.ID kritik, saran, keluhan, dll yang datang dari masyarakat dianggap perlawanan. Sekarang ini berbahaya,” katanya.

Sebagai referensi, Selasa 2 Agustus 2022, situasi di Desa Wadas, Benergu, semakin panas. Polisi didakwa menindak warga yang menolak membangun tambang. Bahkan, sekitar 60 orang ditangkap namun kemudian dibebaskan.

Baca juga:
Warga Parigi Moutong ditembak mati saat protes terhadap tambang emas, tanggapan pihak istana sebagai berikut:

Baca Juga:  AC Milan Tertarik Rekrut Nathan Ake

Pada Sabtu, 2 Desember 2022, seminggu setelah kecelakaan, terjadi bentrokan antara polisi dan warga yang menyangkal keberadaan tambang milik PT Trio Kencana di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.



Terimakasih Ya sudah membaca artikel KontraS menuduh tindakan keras polisi dipengaruhi pernyataan Kapolri yang meminta Kapolda mengontrol investasi

Dari Situs Fikrirasy ID