Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Impian Toprak Razgatlioglu dan keabadian sang ayah

KOMPAS.com – Jika Anda melihat dari dekat helm pembalap Toprak Razgatlioglu (PATA Yamaha), World Superbike (WSBK) di Turki, Anda dapat melihat kata TTA.

Bagi Toprak, TTA adalah selamanya. Tiga huruf ini sangat berarti bagi kehidupan dan karirnya sebagai pembalap internasional.

TTA adalah garis keturunan abadi antara dirinya dan saudaranya Tumay dan almarhum ayahnya, Arif.

Namun, inisial TTA juga merujuk pada nama panggilan ayahnya, Tek Taker Arif, yang artinya Arif Arif Trik.

Toprak mulai terjun ke dunia balap berkat ayahnya. Namun, mereka putus dengan Arif pada 2017.

Ayah Toprak meninggal dalam kecelakaan sepeda motor pada 17 November 2017.

Dapatkan informasi dan inspirasi wawasan di ~ surel Anda.
Itu terdaftar surel

“Ayah saya selalu bekerja keras untuk saya. Dia selalu berkata, ‘Toprak, suatu hari Anda akan menjadi juara dunia,’” kata Toprak.

“Tapi dia tidak bisa melihatku sekarang.”

“Dan ini merupakan pengalaman spesial bagi tim dan untuk karir saya,” jelasnya dalam konferensi pers, Minggu (21 November 2021).

Ya, menjadi juara dunia adalah impian seorang pembalap. Toprak Razgatlioglu berhasil memenuhi impian dirinya dan ayahnya.

Ke depan, Toprak ingin terus bertahan di PATA Yamaha.

“Anda akan melihatnya dalam dua tahun ke depan. Anda akan berada di sini musim depan,” jelasnya.

Mimpi Toprak menjadi juara membuat sejarah Yamaha setelah 12 tahun.

Sepanjang sejarah Yamaha di WSBK, tidak ada pebalap yang pernah menggunakan nomor 1 di motornya sejak menang.

“Ya, tidak ada yang menggunakan nomor itu. Dan saya bersedia menjadi nomor satu,” katanya, membuat semua orang tertawa.

Tonton tayangan ulang WSBK Mandalika di situs web Mola TV atau di aplikasi Mola.

Baca Juga:  Berita Persija: Harapan Bepe untuk Ichsan Kurniawan dan Samuel Simmanjuntak.

Dapatkan pembaruan berita terpilih dan berita terkini Setiap hari di Kompas.com. Untuk bergabung di grup telegram “Pembaruan Berita Kompas.com”, klik tautan https://t.me/kompascomupdate dan gabung. Pertama, Anda perlu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.



Terimakasih Ya sudah membaca artikel Impian Toprak Razgatlioglu dan keabadian sang ayah

Dari Situs Fikrirasy ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *