Mengenai Pangdam Jaya, keluarga korban berharap Tuhan mengetuk hati Jokowi.

Fikrirasy.ID.CO, Jakarta – Fayan Siahaan, ayah korban penculikan aktivis 1997/1998, berharap Tuhan mengetuk pintu Presiden Joko Widodo. Ia mengaku terkejut mengetahui pemerintahan Jokowi telah memilih mantan tim Rhodes tersebut. Fangdam Jaya.

“Saya tidak tahu harus berkata apa selain berharap keajaiban Tuhan akan membuka hati nurani kita sebagai presiden yang kita tugaskan,” kata Payan dalam konferensi pers Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Youtube. Channel, Jumat, 7 Januari 2022.

Fayan adalah ayah dari reformis Ucok Munandar, yang diculik pada Mei 1997. Dia mengaku kaget mendengar pelantikan tersebut. Fayan ingat saat presiden diundang. jokowi Dua kali ke Istana Negara untuk membicarakan apa yang terjadi pada anaknya.

Menurut Fayan, saat itu Jokowi berkomitmen untuk menuntaskan kasus penculikan tersebut. Mendengar janji tersebut, ada harapan di hati Fayyan dan keluarga korban. Apalagi, Jokowi mengaku tidak terbebani untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Tapi janji adalah janji. Fayan mengatakan Jokowi tampak menyangkal sambil menunjuk Untung. “Apakah harapan kita terlalu tinggi?” kata Payan.

Komite Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) mengecam tindakan Panglima TNI itu. Antica yang Perkasa Mayor Jenderal Untung Budiharto diangkat sebagai Pangdam dan Pangdam Jaya diangkat menggantikan Mayor Jenderal Aji Mullyo.

KontraS melihat penunjukan ini bertentangan dengan nilai kemanusiaan karena Untung Budiharto masuk dalam daftar keanggotaannya. Tim Mawar. Tim ini disebut-sebut dalam laporan investigasi Komnas HAM kasus penghilangan paksa tahun 1997/1998.

KontraS menilai penunjukan Untung menambah bukti bahwa negara tidak melihat kinerja individu yang menduduki jabatan tertentu. Sebelumnya, dua mantan anggota tim mawar juga masuk kementerian.

Baca Juga:  Revisi UU Hak Cipta tidak ada kaitannya dengan regulasi pengupahan pekerja.

Dia melanjutkan, “Saya khawatir ini hanya sebagai bentuk kebaikan timbal balik atau bentuk hubungan, karena merupakan tindakan mengabaikan kinerja. Pada akhirnya, TNI terutama Fangdam Jaya“Kami memiliki peran dalam melindungi hak asasi manusia,” kata Tioria Pretty, kepala pemantauan kekebalan ContraS, dalam sebuah pernyataan, Kamis 6 Januari 2022.

Roseno | Egi Adama



Terimakasih Ya sudah membaca artikel Mengenai Pangdam Jaya, keluarga korban berharap Tuhan mengetuk hati Jokowi.

Dari Situs Fikrirasy ID