Fikrirasy.ID.CO, Jakarta –Setelah itu, meleleh Agen ikeman Bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hal itu menjadi sorotan dan kritikan.
Sebelumnya, lembaga tersebut berada di bawah naungan Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi.
Didirikan pada tahun 1888, Institut Eijkman memiliki tradisi ilmiah yang panjang dan membanggakan. Lembaga ini telah melakukan sejumlah studi di bidang biologi molekuler dan bioteknologi medis, dengan fokus pada aspek ilmu biomedis, keanekaragaman hayati, bioteknologi dan biosekuriti.
Membuka laman indonesia.go.id, karya penelitian Eijkman tidak jauh dari masalah kesehatan. Misalnya, yang dipelajari dalam mata pelajaran biosekuriti adalah aspek pencegahan penyebaran penyakit dengan mengendalikan tindakan faktor-faktor yang membawa benih penyakit, termasuk nyamuk, tikus, burung atau makhluk hidup lainnya.
Dalam hal keanekaragaman hayati, Lembaga Eikman sudah lama melakukan penelitian genetik untuk menelusuri nenek moyang bangsa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara genetik tidak ada orang Indonesia asli.
Suku bangsa Indonesia lahir dengan DNA campuran sesepuh Austro-Asia dari pedalaman Cina (Yunani) dan sesepuh Polinesia yang beretnis Afrika. Semakin jauh ke barat, semakin besar bobot DNA Yunani. Semakin jauh ke timur, semakin besar porsi DNA Polinesia.
Perbedaan genetika Indonesia terus mengalami kemakmuran, dengan imigran dari Eropa abad pertengahan, Arab dan India ke Cina.
Studi bimbingan genetik serta etnografi juga terkait dengan penyakit genetik.
“Talasemia misalnya,” kata Herawati Sudoyo, wakil direktur penelitian dasar di Institut Biologi Molekuler Eijkman. Menurutnya, penyakit tersebut berkaitan dengan sifat genetik pada gen seseorang. Dengan penelitian ini, tim Eijkman ingin mengetahui sebaran etnografi gen-gen tersebut.
Hingga saat ini, Institut Eijkman juga telah terlibat dalam jaringan global penelitian dan investigasi HIV-Aid, flu burung (H5N1), SARS-1 dan SARS COV-2 penyebab Covid-19.
Alat Real Time Polymerase Chain Reactor (RT-PCR) dan Genome Sequencer telah ada selama hampir 30 tahun.
Pada pertengahan Maret 2020, Ketua Umum Joko Widodo memberikan misi khusus kepada Lembaga Eijkman untuk memimpin kerjasama antarlembaga untuk menyiapkan vaksin Covid-19. Lembaga ini juga berperan dalam pembuatan formulasi reagen, pengujian swab, dan produksi tabung. virus pengangkut perantara (VTM).
setelah mencair Breen, Lembaga Eijkman berganti nama menjadi Pusat Penelitian Biologi Molekuler Eijkman (PRBM).
Efektif 1 Januari 2022, kegiatan deteksi Covid-19 Eijkman akan diambil alih oleh Wakil Sekretaris Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN.
Kota Noor Rahmawati
Baca: Jejak Eijkman Institute: Pusat Biomolekuler Terkenal di Hindia Belanda
selalu memperbarui memperbarui. Mendengarkan berita terkini berita terpilih dari Fikrirasy.ID.co Di saluran Telegram kami “Pembaruan Fikrirasy.ID.co”. klik https://t.me/tempodotcoupdate Ikuti. Anda perlu melakukanInstall aplikasi telegram dulu
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Akuisisi BRIN pada awal 2022: berbagai tonggak penelitian di Institut Eijkman
Dari Situs Fikrirasy ID