Pemilik warung digital yang berjualan melalui aplikasi ini mendapatkan omzet hingga Rp 90 juta per bulan!

Fikrirasy.ID – Digitalisasi usaha kecil dan menengah (UMKM) sangat penting untuk menjadi kompetitif saat ini. Sebagai usaha kecil, toko kelontong tidak boleh ketinggalan zaman.

Inilah sebabnya mengapa toko kelontong Warung Abah di Surapati, Bandung memilih untuk berinovasi dan beradaptasi hingga bisa mencapai penjualan Rp 90 juta per bulan.

Kini, Warung Abah dapat menjadi toko digital melalui Grab Mart dan melayani pembeli dari jarak jauh.

Titin Supartini, pemilik Warung Abah, yang memulai bisnis penjualan sayuran dari rumah, mengatakan restoran universitas yang dia dan suaminya harus tutup karena epidemi.

Baca juga:
Lobi Bobby Nasution menjadikan Kantor Pos Medan menjadi media bagi UKM Medan untuk naik kelas.

Ilustrasi toko digital. [Abdul Rehman/Pixabay]
Ilustrasi toko digital. [Abdul Rehman/Pixabay]

Pada akhirnya, Titin menunaikan tugasnya sebagai PNS sambil menjalankan bisnis sayur.

Awalnya, ia dan keluarganya hanya fokus berjualan offline dan melayani tetangga di sekitar rumah.

“Saya tidak pernah membayangkan menjual sayuran di aplikasi. Namun saat itu, pengelola akun aplikasi menawari saya untuk bergabung dengan layanan GrabMart yang baru,” kata Titin dalam siaran persnya, Kamis (1 Juni 2022).

Di bulan pertama, Titin mengaku melayani pembeli baik offline maupun online sangat sulit dan memberatkan. Aku bahkan ingin berhenti.

“Tapi untungnya saya menghubungi tim aplikasi yang menangani toko saya sebelum memutuskan untuk berhenti.” Titin menjelaskan.

Baca juga:
Banyak pembeli kembali ke kota, dan toko grosir Kerobokan berjuang untuk bertahan hidup.

Berkat dukungan konsultasi, Titin akhirnya menerima tantangan untuk mengembangkan bisnisnya.



Terimakasih Ya sudah membaca artikel Pemilik warung digital yang berjualan melalui aplikasi ini mendapatkan omzet hingga Rp 90 juta per bulan!

Baca Juga:  Pertunjukan Drone Jadi Salah Satu Dukungan Korea untuk Ukraina

Dari Situs Fikrirasy ID