Fikrirasy.ID – Musyawarah Nasional (Munas) Tahunan Persatuan Pensiunan Jamsotech (PPKJ) ke-4 dilaksanakan pada Sabtu, 12 November 2021 di Learning Center BPJS Ketenagakerjaan. Ini merupakan konvensi nasional keenam yang diselenggarakan oleh PPKJ dengan kegiatan seperti resolusi AD/ART, laporan pertanggungjawaban kepada pengurus pusat sebelumnya, penetapan rencana kerja, dan pengangkatan ketua pengurus PPKJ. periode 2021-2025.
Mantan Ketua PPKJ Edward Azizy menyerahkan bendera PPKJ Pataka kepada Ketua PPKJ Tjarda Muchtar untuk periode 2021-2025. Penyerahan tonggak kepemimpinan ini juga disaksikan oleh Presiden BPJS Hiring Anggoro Eko Cahyo dan Sekretaris dan Direktur SDM BPJS Hiring Abdur Rahman Irsyadi.
Turut hadir Sri Moerwardjo Srimardji, pensiunan sesepuh. Ia salah satu saksi sejarah banyaknya transformasi jaminan sosial ketenagakerjaan sejak Dewan Jaminan Sosial (DJS) dengan BPJS ketenagakerjaan saat ini.
“PPKJ didirikan 18 tahun yang lalu dan menjadi wadah bagi para pensiunan Jamsostek dan organisasi sosial yang beranggotakan 1880 orang hingga saat ini,” kata Edwards.
Baca juga:
Sewa BPJS, transfer RTH ke Pemkab Gianyar
Munas VI PPKJ digelar secara hybrid di Career Learning Center BPJS, dengan Zoom meeting untuk mengumumkan 28 anggota di tempat acara dan 109 pensiunan dari lokasi lain. Edward Azizy mengatakan, pertemuan nasional ini dinilai sangat istimewa karena setelah beberapa kali tertunda, 11 pemimpin daerah dan perwakilan dari seluruh Indonesia berkumpul di Bogor untuk akhirnya bisa beroperasi secara hybrid.
Edward juga mengingatkan, Direktur Perekrutan BPJS yang diangkat berdasarkan regulasi otomatis akan menjadi Ketua Dewan Pengawas PPKJ yang saat ini dijabat oleh Anggoro Eko Cahyo sebagai Ketua Dewan untuk periode 2021-2026.
Angoro memberikan rasa bangga dan hormat kepada para pensiunan yang masih aktif bermasyarakat meski usianya masih muda. Menurutnya, seluruh pegawai BPJS Ketenagakerjaan harus menghormati yang lebih tua dan para pendahulunya, karena perjalanan panjang jaminan sosial dalam ketenagakerjaan dimulai dengan kontribusi besar para pendahulunya.
Buku tentang sejarah jaminan sosial juga akan diterbitkan dalam waktu dekat. Saya akan mendukung penuh upaya PPKJ untuk menceritakan sejarah perjalanan ini.
Anggoro menambahkan, 65% pegawai BPJS Ketenagakerjaan saat ini adalah generasi milenial di bawah usia 38 tahun. Sangat penting untuk memiliki film dokumenter tentang sejarah agar generasi mendatang dapat memahami sejarah dan perjuangan pelaksanaan jaminan sosial untuk ketenagakerjaan di Indonesia.
Baca juga:
Relawan Semeru Bagikan Kartu BPJS ke Puan: Terima Kasih Pahlawan Umat Manusia
Anggoro juga meminta para senior untuk berpartisipasi aktif dalam memberikan saran, komentar dan pendapat terkait perkembangan lembaga. Ia juga berharap dalam lima tahun ke depan, generasi pegawai BPJS Ketenagakerjaan berikutnya akan bersaing dan memimpin lembaga.
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Semangat Baru, Tjarda Muchtar Dilantik Sebagai Ketua PPKJ Tahun 2021-2025
Dari Situs Fikrirasy ID