Erick mengatakan Jokowi berada di bawah tekanan untuk kontrak ekspor tambang.

zawafos.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Indonesia telah menerima pertanyaan dari negara lain tentang pengiriman produk pertambangan. Tekanan ini dialami oleh Presiden Indonesia Jokowi pada KTT G20.

Saat itu, Eric mengatakan Indonesia harus mengirim sebanyak mungkin hasil tambang ke negara lain. Namun, Presiden enggan menandatangani kesepakatan tersebut.

“Presiden tidak mau menandatangani G20. rantai pasokan. mengapa? Salah satunya kita ditekan untuk mengirim industri pertambangan kita ke negara lain sebanyak-banyaknya,” kata Erick dalam akun YouTube yang dikutip Sabtu (27/11).

Menurut dia, pemerintah sepakat bahwa sumber daya alam negara harus digunakan untuk pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. Pemerintah tidak ingin nasib Indonesia sama dengan zaman penjajahan.

“Jadi apa bedanya? Dahulu kala, VOC datang untuk pala dan rempah-rempah. Hari ini seperti sumber daya alam kita harus terbuka. Tentu saja kita tidak setuju.”

Meski demikian, Eric menambahkan, Indonesia bukanlah negara yang anti asing. Langkah ini wajar karena menggunakan sumber daya alam untuk pembangunan negara. Kini saatnya Indonesia menjadi pusat pertumbuhan ekonomi global. “Ekonomi global adalah bagian dari pertumbuhan kami, bukan di belakangnya, tetapi digunakan sebagai arus kas,” katanya.

Editor: Nurul Adriana Salvia

Reporter: Romeis Binekasri



Terimakasih Ya sudah membaca artikel Erick mengatakan Jokowi berada di bawah tekanan untuk kontrak ekspor tambang.

Dari Situs Fikrirasy ID

Baca Juga:  Garuda Bermitra dengan Singapore Airlines untuk Kerjasama Penerbangan Internasional