Jakarta, CNN Indonesia —
Asosiasi pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengharapkan pertumbuhan. eceran Pada triwulan IV 2021 akan berada pada kisaran 3-3,5%. Ia berpendapat bahwa prospek ini akan membaik seiring pemulihan ekonomi negara.
Ketua Aprindo Roy Nicholas Mandey mengatakan pada WRS Buyers & Seller Conference dan Retail Entrepreneurs Conference, “Jika ekonomi kita tumbuh 4,5-5%, ritel bisa tumbuh 3-3,5%, Rabu (22/12).
Roy menjelaskan, prospek pertumbuhan tersebut sebenarnya bukan yang paling cerah dibandingkan kuartal II tahun 2021. Karena saat itu ritel bisa tumbuh di kisaran 4,5% hingga 5%.
Namun, strain delta covid-19 menyebar secara tiba-tiba di Indonesia, menyebabkan pertumbuhan ritel turun kembali ke kisaran 2,5-3% pada Q3 2021. Tapi dia melihat hal-hal menjadi jauh lebih baik dengan pelonggaran. PPKM untuk membantu industri tumbuh lebih tinggi pada kuartal terakhir.
Sementara itu, Roy memperkirakan pertumbuhan ritel baru tahun depan akan kuat pada paruh kedua tahun 2022. Pasalnya, para pengusaha ritel juga mengantisipasi penyebaran virus corona varian varian Omicron yang mulai bermunculan di Tanah Air. .
“Sekarang kami belum menyebutkannya. pemulihan, namun konsumsi rumah tangga baru di sektor ritel hilir adalah tutup lagi Jika epidemi menjadi endemik dan tingkat vaksinasi primer dan sekunder di atas 80%, vaksinasi akan diberikan pada semester kedua tahun 2022, ”pungkasnya.
sistem pergudangan gudang
Roy, di sisi lain, berharap pemulihan pertumbuhan sektor ritel akan terbantu oleh ketersediaan pasokan dan distribusi barang. Salah satunya melalui Warehouse Receiving System (WRS).
Pasalnya, SRG memungkinkan pengecer mendapatkan barang langsung dari produsen seperti petani, peternak, dan nelayan. Tidak hanya bahan yang tersedia terlebih dahulu, tetapi juga lebih murah.
“Dengan SRG bisa dari tangan pertama. Sekarang bisa dari tangan kedua dan ketiga, jadi ada marginnya,” kata Roy.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga juga membantu pengecer menggunakan SRG sebagai sumber barang dagangan untuk dijual di toko masing-masing. Petani, peternak, dan nelayan sama-sama memanfaatkan SRG untuk menjual produknya agar langsung terserap pasar.
[Gambas:Video CNN]
Menurut catatannya, penggunaan SRG meningkat signifikan, dengan pengadaan sebesar Rp501,6 miliar per 22 Desember 2021. Sedangkan transaksi keuangan sebesar Rp347,6 miliar.
“Kami membangun gudang untuk itu, dan setelah dibangun, itu dikirim ke daerah, jadi kami berjanji untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menerapkannya dan membuatnya produktif,” katanya.
Karena itu, Jerry meminta pemerintah daerah untuk memperkuat sosialisasi SRG. Dan saya sungguh-sungguh meminta agar tidak ada lagi kasus gudang yang digunakan untuk keperluan lain, seperti pertandingan futsal dan kotak Fikrirasy.ID KPU.”
(uli/agt)
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Aprindo memperkirakan pertumbuhan ritel tumbuh 3-3,5% pada akhir tahun 2021.
Dari Situs Fikrirasy ID