Tidak logis jika presiden menjadi wakil presiden.

Fikrirasy.ID – Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menanggapi Deklarasi Prabowo-Jokowi untuk pemilihan presiden 2024.

Achmad Baidowi menilai deklarasi tersebut valid sebagai proposal.

Namun, menurut dia, pernyataan itu dinilai tidak pantas dan tidak logis.

Sejalan dengan etika kekuasaan dan kesopanan, pencalonan Jokowi sebagai wakil presiden dinilai tidak logis.

Baca juga:
Jan Ethes telah mengungkapkan tujuan besar setelah berhasil naik sabuk taekwondo, dan netizens heboh.

“Tetapi Anda juga harus mempertimbangkan kecukupan kekuasaan dan masalah etika, karena tidak logis seorang presiden menjadi wakil presiden.” Kata Achmad Baidowi, dikutip dari Terkini.id, jaringan Fikrirasy.ID, Minggu, 16 Januari 2022 (16/1/2022).

Selain itu, ada kasus lain, seperti manajer cabang yang dilarang mencalonkan diri sebagai presiden cabang.

“Perwakilan daerah Wong tidak bisa menjadi wakil daerah.” dia berkata

Perlu diketahui, Sekber (Sekber) Prabowo-Jokowi telah mengumumkan akan mendukung duet Prabowo Subianto dan Joko Widodo di Pilpres 2024.

“Kami di Sekber (Sekber) Frabower-Jokowi mendorong calon presiden Frabowo Subianto dan calon wakil presiden Joko Widodo.” Ketua Sekretariat Koordinasi Sekretariat Prabowo Jokowi G. Gisel mengatakan:

Baca juga:
Pertemuan Prabowo dan SBY menjadi perbincangan hangat, dan nama AHY pun disebut-sebut.

Dalam manifesto tersebut, Prabowo akan menjadi calon presiden. Sementara itu, Jokowi mencalonkan diri sebagai wakil presiden.



Terimakasih Ya sudah membaca artikel Tidak logis jika presiden menjadi wakil presiden.

Dari Situs Fikrirasy ID

Baca Juga:  Ridwan Kamil membantu penetapan PPKM level 3 saat libur Natal-Tahun Baru.