Sri Mulyani mengatakan aset keuangan syariah Indonesia mencapai Rp 143,7 miliar.

Ini sudah menikmati tingkat pertumbuhan positif 13,82%.

Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan total aset keuangan syariah Indonesia hingga akhir Desember 2021 mencapai Rp 143,7 miliar.

“Kami sudah melihat angka pertumbuhan positif 13,82%,” kata Sri Mulyani dalam acara Global Islamic Investment Forum (GIIF) di Jakarta, Jumat.

Akibatnya, pangsa pasar keuangan syariah domestik mencapai 10,6% tahun lalu.

Baca Selengkapnya: Wapres DKI: Berkat Wapres Maruf Amin, ekonomi syariah berkembang pesat.

Dia mengatakan aset dan pangsa pasar keuangan syariah menunjukkan potensi Indonesia yang sangat kuat di sektor keuangan berbasis syariah, yang juga sejalan dengan penerapan LST (Environmental, Social and Governance).

Bahkan pembiayaan sosial tahun lalu seperti zakat merealisasikan 3,8% dari potensinya, Rp 327 triliun.

“Potensinya sangat besar dan sedang dikembangkan,” katanya.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah saat ini lebih banyak mempromosikan produk keuangan sosial seperti Sukuk Wakaf Tunai (CLSW) yang menciptakan potensi ekonomi yang cukup besar bagi Indonesia.

Fase ini akan terus berlanjut agar seluruh potensi ekonomi Indonesia dapat tercapai.

Baca juga: KNEKS: Sarana Investasi Dana Pensiun Syariah Terbatas

Di sisi lain, kata dia, popularitas penerapan ESG pada keuangan syariah di Indonesia yang berpenduduk muslim terbesar di dunia sangat harmonis.

“Kami percaya bahwa rekonsiliasi nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam dengan prinsip-prinsip LST akan memberikan dasar yang subur bagi pengembangan investasi yang berbasis LST dan konsisten dengan LST serta sesuai dengan nilai-nilai Islam.”

Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Nusarina Juliastuti
HAK CIPTA © ANTARA 2022

Terimakasih Ya sudah membaca artikel Sri Mulyani mengatakan aset keuangan syariah Indonesia mencapai Rp 143,7 miliar.

Dari Situs Fikrirasy ID

Baca Juga:  Mercedes Jeep Indonesia jadi tuan rumah Turing 2021