Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah bekerja melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mengubah skema subsidi bahan bakar gas cair (LPG) 3 kg (kg) atau gas melon dari yang saat ini bersifat publik menjadi subsidi langsung tertutup berdasarkan data penerima manfaat.
Ubaidi Socheh Hamidi, Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Negara Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan mengatakan, pemerintah terus berupaya meningkatkan aspek akurasi penerima subsidi LPG 3 kg.
“Sesuai hasil pembahasan APBN 2022, pemerintah telah menyepakati konversi subsidi LPG tabung 3Kg dari subsidi komoditas menjadi subsidi nasional mulai 2022,” kata Ubaidi kepada CNBC Indonesia, Rabu (29/12/2021).
Ubaidi mengatakan distribusi LPG tabung 3Kg bersubsidi saat ini diketahui masih terbuka, sehingga semua kalangan masyarakat dapat mengakses barang dagangan bersubsidi tersebut.
Dengan demikian, mengingat sekitar 75% subsidi LPG masih dinikmati oleh kelas menengah, dalam implementasinya, subsidi LPG belum tepat sasaran dan belum efektif dalam mengurangi kemiskinan dan ketimpangan.
“Konversi subsidi elpiji akan dilakukan secara hati-hati secara bertahap, dengan mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat, Dan ekonomi nasional mulai pulih,” kata Ubaidi.
Sayangnya, Ubaidi belum bisa merinci waktu pasti pelaksanaan subsidi elpiji, baik secara pribadi maupun langsung, berdasarkan orang tersebut.
Dia mengatakan memilih waktu yang tepat adalah kepentingan terbesar pemerintah. Yang jelas, penerapan transisi subsidi LPG bagi masyarakat miskin dan rentan akan lebih optimal dalam mendukung upaya pemerintah mengurangi kemiskinan dan ketimpangan.
Abra Talattov, Ekonom Institute for Economic and Financial Development (Indef), mengatakan momentum tersebut diberikan oleh kebijakan PT Pertamina (Persero) yang menerapkan subsidi LPG secara tertutup di tengah kenaikan harga LPG nonsubsidi.
Jika penutupan subsidi tidak dilakukan karena kenaikan harga elpiji nonsubsidi, ada kemungkinan pengguna akan beralih dari elpiji nonsubsidi ke sub-LPG. Tak heran, saat ini subsidi elpiji bersifat publik. Siapapun bisa membeli BBM bersubsidi 3 kg.
Perbedaan status dan harga antara elpiji nonsubsidi dan elpiji bersubsidi sangat besar. Sebagai contoh, harga elpiji nonsubsidi saat ini per kg sekitar Rp. Harga LPG bersubsidi 3 kg adalah Rp. Ini hanya 7.000.
“Kesenjangan harga yang besar menciptakan potensi migrasi, karena saat ini tidak ada pembatasan pembelian LPG bersubsidi,” jelas Abra.
Catatan Abra menunjukkan bahwa subsidi elpiji yang saat ini tersedia untuk publik telah menjadi bonco bagi keuangan negara. Meningkatnya beban subsidi LPG 3Kg terlihat dari proporsi anggaran subsidi LPG dalam anggaran subsidi yang terus meningkat dari 9,9% pada tahun 2013 menjadi 39,7% pada tahun 2017, mencapai 49,5% pada tahun 2022.
“Pemerintah harus mempercepat reformasi subsidi LPG 3Kg mengingat pasokan LPG 3Kg bersubsidi terus meningkat dari 6,9 juta MT pada 2019 menjadi 8 juta MT pada 2022,” jelas Abra. Benih.
Abra mengatakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk elpiji 3 kg bersubsidi semakin menggelembung karena kesenjangan harga yang besar.
“Selisihnya bisa 50%. Kondisi ini membuat konversi konsumsi elpiji nonsubsidi menjadi elpiji bersubsidi sehingga subsidi elpiji 3 kg bisa turun melampaui batas,” ujarnya.
[Gambas:Video CNBC]
(Halaman/Halaman)
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Siap-siap! Orang kaya tidak akan mampu membeli melon tahun depan
Dari Situs Fikrirasy ID