Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah akan memulai program booster vaksin COVID-19 (dosis ketiga) mulai 12 Januari 2022. Namun, penerima booster juga harus memiliki beberapa kriteria.
Program ini membutuhkan setidaknya 230 juta dosis vaksin. Sejauh ini, pemerintah Indonesia telah mengamankan pasokan vaksin sebanyak 113 juta dosis.
Cakupan wilayah vaksinasi booster hanya berlaku di beberapa wilayah perkotaan dengan tingkat vaksinasi primer 70% dan tingkat vaksinasi sekunder 60%.
Pemerintah sendiri akan memberikan booster gratis dan paket berbayar. Booster gratis hanya tersedia bagi mereka yang tidak mampu atau terdaftar sebagai penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan (PBI).
Kriteria Penerima Prioritas Booster:
1. Lansia
2. Jika ada riwayat penyakit atau komorbiditas
3. Jika Anda memiliki gangguan kekebalan atau autoimun
4. Booster hanya dibayarkan oleh mereka yang terdaftar sebagai peserta PBI BPJS Kesehatan.
Persyaratan Penerima Booster:
1. Lebih dari 6 bulan telah berlalu sejak dosis kedua vaksin COVID-19
2. Mereka yang berusia di atas 18 tahun yang tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang dan memiliki penyakit yang mendasarinya
3. Berusia 18 tahun ke atas bekerja atau tinggal di lingkungan berisiko tinggi terpapar COVID-19
Jadi bagaimana dengan booster berbayar?
Pemerintah sebenarnya telah mengeluarkan peraturan tentang vaksin pain-royong atau vaksinasi Mandiri.
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/Menkes/4643/2021 tentang Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharm dan Tarif Pelayanan Maksimal Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong, harga vaksin Sinopharm adalah Rp 321.660 per dosis dan vaksin untuk dosis tunggal, tarif maksimum untuk layanan ini adalah 119.910 rupee.
Sementara itu, badan UNICEF dalam laporan Vaccines Market Dashboard menampilkan harga per dosis untuk beberapa vaksin di beberapa negara, termasuk Indonesia. Misalnya, Sinovac di Indonesia seharga US$ 13,6 – US$ 17 (Rp 196 ribu – Rp 245 ribu). Harga Sinopharm di beberapa negara adalah US$ 9 – US$ 36 (Rp 130.000 – Rp 520.000).
Pfizer dibanderol US$ 6,75 – US$ 23,15 (Rp 97.600 – Rp 334.750), sedangkan Novavax dibanderol US$ 3 – US$ 20,90 (Rp 43 ribu – Rp 302 ribu).
Janssen juga berharga 8,5-10 dolar (122,000-1,44 juta won), dan AstraZeneca berharga 2,19-795 dolar (31,6 juta-1,400 ribu rupee).
[Gambas:Video CNBC]
(teh/teh)
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Sampai 12 Januari, apakah orang kaya di RI masih mendapatkan vaksin gratis?
Dari Situs Fikrirasy ID