Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Penanaman Modal Maritim Luhut Binsar Pandjaitan menekankan respon cepat pemerintah terhadap Omicron, strain baru COVID-19 yang saat ini menyebar ke berbagai belahan dunia.
Luhut mengatakan pada konferensi pers tentang tanggapan pemerintah terhadap mutasi omicron online di Jakarta, Minggu, mutasi tersebut berisi 50 mutasi yang mempengaruhi laju penularan dan kemampuan menghindari antibodi.
“Tapi semua ini masih dipelajari oleh para ahli,” katanya.
Dengan banyaknya mutasi tersebut, Luhut melanjutkan untuk meningkatkan status mutasi ke yang berikutnya oleh WHO. Variasi Kepedulian (tegangan khawatir).
Baca juga: Wisatawan dari negara yang terkena Omicron dikarantina selama 14×24 jam.
Sejauh ini, telah diumumkan telah ditemukan di 13 negara (Mengonfirmasi dan jika memungkinkan) yang berasal dari Afrika Selatan dan Botswana, varian Omicron juga telah ditemukan di Jerman, Belgia, Inggris, Israel, Australia, dan Hong Kong.
“Mengingat sebaran negara-negara tersebut, tidak menutup kemungkinan varian omicron ini sudah menyebar ke lebih banyak negara lagi,” tambahnya.
Menyikapi hal tersebut, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan penting yang terangkum dalam empat poin utama.
Pertama, masuknya orang asing dengan riwayat perjalanan 14 hari ke negara-negara seperti Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambik, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia, dan Hong Kong dilarang. Larangan berlaku selama 14 hari.
“Kebijakan ini akan dilaksanakan dalam waktu 1 x 24 jam,” kata Luhut.
Baca Selengkapnya: Pemerintah melarang warga negara asing masuk ke 11 negara untuk mencegah impor Omicron.
Kedua, di antara warga negara Indonesia yang masuk ke Indonesia, mereka yang memiliki riwayat perjalanan dari negara nomor satu itu akan dikarantina selama 14 hari.
Ketiga, pemerintah akan meningkatkan masa karantina bagi WNA dan WNI yang bepergian dari negara selain 11 negara yang terdaftar dari tiga hari menjadi tujuh hari.
Dan terakhir, kebijakan karantina ini mulai berlaku pada Senin (29/11) pukul 00:00 WIB.
“Daftar negara yang ada dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan evaluasi berkala yang akan dilakukan ke depan, dan Kementerian Kesehatan akan mengambil tindakan.” pengurutan genom, terutama dalam kasus positif perjalanan ke luar negeri,” katanya.
Pemerintah terus mengatakan bahwa Luhut akan terus memantau perkembangan varian Omicron.
“Kita akan melihat perkembangan strain ini bersama-sama dalam dua minggu ke depan, sehingga kerjasama internasional dengan seluruh masyarakat sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Indonesia sudah semaksimal mungkin menangani kasus Covid-19 dan penyebaran kasus sudah mulai terkendali, namun Luhut akan mendorong upaya pengendalian untuk terus ditegakkan.
“Protokol kesehatan harus terus kita tingkatkan dan gunakan PeduliLindung. Percepatan vaksin juga penting, dan vaksin tetap efektif dan harus terus dimobilisasi. Apalagi sebelum Nataru harus proaktif,” imbuh Luhut.
Dalam kasus yang sama, Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin menekankan bahwa masyarakat tidak perlu malu untuk bereaksi terhadap strain baru ini.
“Yang penting kita harus waspada. Setiap hari para ahli di seluruh dunia terus meningkatkan kemampuannya dalam mendeteksi Covid-19. Yang diperlukan tentu saja mematuhi protokol kesehatan dan pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin cegah. Semua ini,” tambahnya.
Reporter : Ade Irma Junida
Redaktur : Tolong Suyanto
HAK CIPTA © Antara 2021
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Luhut menekankan respon cepat pemerintah terhadap varian Omicron.
Dari Situs Fikrirasy ID