Kemenkes fokus merawat pasien Omicron melalui telemedicine

Jakarta (ANTARA) –

Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa mereka akan fokus pada pengobatan jarak jauh untuk pasien yang dikonfirmasi Omicron.

“Peningkatan penularan omicron jauh lebih tinggi daripada di delta, tapi yang berobat lebih sedikit. Jadi, dari strategi pelayanan Kemenkes sebelumnya ke rumah sakit, strategi pelayanan sekarang fokus di rumah. Banyak orang terinfeksi tapi harus pergi. ke rumah sakit,” kata Menteri Kesehatan Budhi Gundi Sadikin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin malam.

Sebagian besar kasus Omicron yang dikonfirmasi bersifat ringan dan tanpa gejala, sehingga pasien harus diberikan vitamin atau pengobatan tambahan yang disetujui oleh pemerintah dan melakukan isolasi mandiri di rumah.

Untuk itu, Kemenkes menggandeng 17 platform telemedicine untuk memberikan layanan konsultasi dokter dan layanan pengantaran obat gratis kepada pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah untuk mempercepat penyembuhan.

Platform tersebut adalah Alodokter, Getwell, Good Doctor, Grabhealth, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Healthy Link, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, YesDok, Aido Health, Homecare24, Lekasehat, mDoc, Trustmedis dan Vascular.

Ia menambahkan, Kemenkes juga akan merekomendasikan dan mengoordinasikan perubahan peraturan tentang penanganan pasien COVID-19, termasuk penggunaan obat monulpiravir dan flaxlovide untuk pengobatan pasien COVID-19 ringan.

Menurut hasil penelitian, molnupiravir dan flaxlobide mampu mengurangi gejala parah bahkan kematian pada pasien COVID-19.

Obat ini telah diuji pada pasien COVID-19 dan terbukti aman. Keduanya telah disetujui untuk digunakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan sedang dalam proses mendapatkan EUA dari Badan POM.

Menkes menjelaskan, dari total 414 kasus Omicron, 99% memiliki gejala ringan dan tanpa gejala.

Sementara itu, hanya dua pria, berusia 58 dan 47 tahun, yang membutuhkan terapi oksigen atau sedang. Keduanya telah dilaporkan memiliki penyakit penyerta dan kini dinyatakan sembuh.

Baca Juga:  Banyak Anggota Polisi Viral Akui Campur-Aduk, Kapolsek Tegas Siapkan Sanksi Kebakaran

Menkes mengatakan, “Dari 414 orang yang mendapat pengobatan, 114 (26%) sembuh, termasuk dua yang membutuhkan pengobatan oksigen dengan tingkat keparahan sedang.”

Menkes menambahkan, upaya juga dilakukan untuk merespon gelombang mikron dengan mempercepat vaksinasi COVID-19, terutama di daerah yang cakupan vaksinasi primernya belum mencapai 70% dari volume injeksi.

Vaksinasi percepatan masih diperlukan di lima wilayah: Sumatera Barat, Sulawesi, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Menteri kesehatan mengatakan lima provinsi terus merekomendasikan peningkatan tingkat imunisasi. Semakin cepat Anda memvaksinasi, semakin cepat sistem kekebalan Anda terbentuk. Dengan begitu, masyarakat bisa terlindungi dari ancaman penularan COVID-19.

“Kita akan menghadapi gelombang Omicron. Jangan panik. Kita sudah mempersiapkan diri dengan baik. Pengalaman menunjukkan kenaikannya cepat, tetapi gelombang Omicron turunnya cepat. Yang penting proses melakukan pengawasan, menjaga kedisiplinan. Ini untuk mempercepat vaksinasi bagi yang belum divaksinasi,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya: Menkes Sebut 26% Pasien Omicron Sembuh dan Pulang.
Baca Juga: Menkes Keluarkan Kontrol Peredaran Omicron

Reporter: Juvi Marofi
Editor: Triono Subagyo
HAK CIPTA © ANTARA 2022

Terimakasih Ya sudah membaca artikel Kemenkes fokus merawat pasien Omicron melalui telemedicine

Dari Situs Fikrirasy ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *