Dana APBD, APBD Ritel Bukan Komoditas!

Fikrirasy.ID – Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada Partai Solidaritas Indonesia/PSI yang membawahi anggaran daerah atau APBD. Menurut dia, berapapun anggaran APBD-nya perlu terus dipantau, apalagi jika nilainya miliaran hingga triliunan rupiah.

“Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan PSI untuk menjaga anggaran APBD. Jangan abaikan hal-hal kecil. Rp 1 juta, Rp 2 juta, Rp 5 juta, Rp 10 juta, hati-hati. Selain itu, Desember 2021 Di acara peringatan pendirian PSI pada Rabu 22, Jokowi mengatakan, “Input 1 miliar dan 100 miliar won harus ditangani dengan baik. Kalau ini salah sasaran, APBN dan APBD tidak bisa dijadikan komoditas.”

Pernyataan Jokowi itu menanggapi Wakil Ketua Dewan Direksi PSI Grace Natalie yang mengatakan bahwa perwakilan PSI di DPRD tidak segan-segan menolak anggaran pemerintah daerah yang dianggap menghambur-hamburkan uang rakyat.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu berbagi pengalamannya sebagai walikota dan gubernur kepada presiden. Jokowi mengatakan jika anggaran APBD atau APBN dipotong, mereka tidak akan menghasilkan apa-apa.

Baca juga:
Anugrah PSI ke Jokowi: Tenang Pembahasan Anggaran di DPR, Pertanda Buruk

“Pengalaman saya sebagai walikota sekarang sebagai gubernur meyakini bahwa uang APBD, APBN, tidak akan menjadi komoditas begitu diretail,” ujarnya.

Maka Jokowi mengingatkan para pemimpin daerah untuk berani memimpin anggaran. Ini harus dilakukan untuk menghasilkan sesuatu seperti pengembangan atau revitalisasi pasar.

“Jadi, wajar jika kepala daerah berani memimpin anggaran. DPRD mendesak agar anggaran dikonsentrasikan. Apa yang ingin Anda lakukan dalam satu atau dua tahun, apakah Anda ingin menyelesaikan pasar? Jalan saja. Konsentrasikan uang Anda pada itu.” kata Jokowi.

Kepala negara mengingatkan kepala daerah agar tidak menghabiskan seluruh uangnya di kantor. Sebab, anggaran APBD tidak dianggap sebagai produk program strategis jika diberikan kepada semua instansi.

Baca Juga:  Peran Sultan Hamengku Buwono IX dalam pemindahan ibu kota ke Yogyakarta

“Jangan tawarkan semua jasa. Tawarkan semuanya. Akhirnya setahun sudah. ​​Saya tidak tahu apa yang mereka bangun. Tidak jelas apa yang mereka bangun atau apa yang mereka bangun. Karena itu eceran. Sebenarnya,” katanya.

Baca juga:
Kurangi Kasus COVID-19 di Indonesia, Jokowi: Ini Gotong Royong

“Tapi begitu Anda fokus, itu tidak 100%, tetapi 60-70% konsentrasi anggaran Anda ada, dan itu akan lebih mudah ke satu arah,” lanjutnya.



Terimakasih Ya sudah membaca artikel Dana APBD, APBD Ritel Bukan Komoditas!

Dari Situs Fikrirasy ID