Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Bamsoet Dukung Pendirian Rumah Sakit Internasional Udayana di Bali untuk Wisata Medis

INFO NASIONAL – Presiden MPR RI Bambang Soesatyo mendukung rencana pembangunan Rumah Sakit Internasional Bali Udayana di Indonesia sebagai rumah sakit kecantikan dan tata rias bertaraf internasional. Pengembangan dimulai di Universitas Udayana dengan tujuan kerjasama dengan Korea CHA Biotech International Hospital dan Id Hospital. Kehadirannya akan melengkapi pembangunan Bali International Hospital bekerja sama dengan Mayo Clinic, rumah sakit kanker terkemuka dunia, tempat Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama pada Desember 2020.

Kehadiran dua rumah sakit internasional akan menjadikan Bali sebagai hub bagi wisata medis di Indonesia dan Asia Tenggara. Presiden Joko Widodo mengunjungi Singapura, Malaysia, Jepang dan Korea Selatan ke Amerika Serikat setiap tahun untuk 2 juta orang Indonesia untuk mencari perawatan medis. Peredaran uang mencapai 97 triliun rupiah.

“Lebih baik pemerintah menyediakan rumah sakit internasional di Korea daripada melanjutkan perawatan di luar negeri termasuk operasi plastik. Peredaran uang bisa terjadi di Korea dan kapasitasnya bisa ditingkatkan sehingga masyarakat tidak harus ke luar negeri. Setelah mengunjungi Rumah Sakit Universitas Udayana di Kawasan wisata Jimbaran Uluwatu Bali pada hari Kamis tanggal 6 Januari kami berbagi ilmu dan keterampilan dengan rekanan rumah sakit internasional untuk membantu tenaga medis kami.

Ketua DPR RI ke-20 itu menjelaskan, Universitas Udayana telah menyiapkan lahan seluas 6,3 hektar di lokasi kampus Bukit Jimbaran, dekat Wisnu Kenkana, Garuda. Daerah ini merupakan salah satu hub industri pariwisata dan pendidikan Bali. Lokasi sangat strategis karena dekat dengan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan kawasan ITDC.

Universitas Udayana telah memiliki rumah sakit yang menawarkan berbagai layanan poli. Lainnya Ahli Bedah Polly, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Polly, Dokter Spesialis Anak Polly, Dokter Kandungan-Ginekologi Polly, Dokter Spesialis Anestesi Polly, Dokter Mata Polly, Spesialis THT-KL Polly, Spesialis Bedah Saraf Polly, Spesialis Kardiologi dan Vaskular Polly Polly, Dokter Kulit Polly, Psikiater Polly, Spesialis Ortopedi Polly Poli Spesialis, Poli Ahli Bedah Saraf, Poli Ahli Bedah Plastik, Poli Spesialis Paru

Baca Juga:  Banyaknya detik yang diperlukan sebuah sepeda motor yang ditabrak mobil untuk jatuh dari pesawat pesing

“Selain itu ada laboratorium. Mikrobiologi Klinik, Laboratorium Patologi Anatomi, Laboratorium. Patologi Klinik, Radiologi, Poliklinik Gigi Umum dan Spesialis, IGD 24 Jam, ICU, Rawat Inap VVIP, VIP dan Kelas I, II, III, PICU, NICU, fasilitas bedah sentral dan berbagai fasilitas pendukung lainnya,” ujar mantan ketua umum tersebut. Komite III. Departemen Hukum dan Keamanan DPR RI.

Kepala Badan Penegakan Hukum, Keamanan, dan Pertahanan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) mengatakan Universitas Udayana hanya perlu mengembangkan berbagai layanan penunjang wisata medis. Klinik nyeri (manajemen nyeri intervensi), estetika (kulit, bedah plastik, bedah ortopedi, kedokteran gigi), praktisi hemodialisis, neurointervensi, intervensi kardiovaskular, transplantasi ginjal, intervensi mini (bedah endoskopi), kedokteran perjalanan (sebelum bepergian, selama perjalanan) , setelah perjalanan), Pusat Kanker dan Pusat Penelitian.

Pusat Diagnostik, Panggilan Darurat Udayana (ECU), Mobil dan Sepeda Motor, Ambulans Udara (Helikopter, Drone, Ehang), Pusat Medis Rehabilitasi, Pengobatan Tradisional dan Herbal, Perawatan Holistik (Yoga dan Lainnya), Drug Dependence Center (DOCA), Pain Relief Tidak Ada Rumah Sakit, hingga Rumah Sakit Hijau Bintang 5.

“RSU Udayana juga siap mendukung Bali yang menjadi tuan rumah implementasi G-20 pada 2022. Untuk itu, saya juga mendorong Kemendikbud untuk membantu RS Unud melengkapi beberapa sarana dan prasarana,” kata Bamsoet. .



Terimakasih Ya sudah membaca artikel Bamsoet Dukung Pendirian Rumah Sakit Internasional Udayana di Bali untuk Wisata Medis

Dari Situs Fikrirasy ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *