Jakarta, CNBC Indonesia – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian omicron dapat mengubah arah pandemi.
Kehadiran Omicron, salah satu strain terbaru Covid-19 di beberapa negara, memaksa para ilmuwan di bidang kesehatan saling bersaing untuk mendeteksi cara kerja varian baru ini di tubuh manusia.
Bahkan, beberapa dari mereka mengatakan bahwa Omicron tidak terlalu berbahaya atau hanya menyebabkan gejala yang lebih ringan dari pendahulunya.
Namun, beberapa bukti menunjukkan bahwa gejala Omicron jauh lebih ringan. Namun, terlalu dini untuk menarik kesimpulan akhir tentang jenis baru ini, menurut WHO.
WHO juga menggambarkannya sebagai masalah kebetulan sehubungan dengan mutasi yang ditemukan lebih jinak atau lebih mematikan.
Saat penelitian tentang jenis terbaru COVID-19 berlangsung, WHO menjelaskan bahwa masih perlu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk mendapatkan dan menganalisis data epidemiologi global dan menarik kesimpulan tegas.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan Omicron telah terdeteksi di 57 negara. Strain baru ini juga dinilai mampu menyebar lebih cepat dari strain sebelumnya.
“Karakteristik khusus dari omicron, yang menyebar secara global dan mengandung sejumlah besar mutasi, menunjukkan bahwa itu mungkin memiliki dampak yang signifikan pada perjalanan epidemi,” kata Tedros.
Perubahan genetik pada virus. Menurut WHO, virus ini dapat mempengaruhi virulensi dan menunjukkan bahwa virus dapat jauh lebih menular daripada jenis sebelumnya.
“Saat ini memang masih sulit untuk mengukur tingkat kenaikan yang tepat dibandingkan varian lainnya, tetapi kami mulai melihat gambaran yang konsisten dari peningkatan tajam pada transmisi (kecepatan),” katanya.
Dia juga mengatakan bahwa mengembangkan data di Afrika Selatan telah menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan omicron, tetapi lebih banyak data diperlukan untuk menarik kesimpulan yang pasti.
Karena semakin banyak negara melaporkan deteksi omicron di wilayah mereka, WHO meminta semua negara untuk meningkatkan upaya pengawasan, pengujian, dan pengurutan gen mereka dan mengirimkan lebih banyak data ke Platform Data Klinis WHO menggunakan formulir pelaporan kasus online yang diperbarui.
[Gambas:Video CNBC]
(Wia)
Terimakasih Ya sudah membaca artikel WHO mengatakan Omicron mengubah arah epidemi.
Dari Situs Fikrirasy ID