KOMPAS.com – Banyak insiden kekerasan masih mewarnai liga Indonesia. Baru-baru ini, Semenpadang dan KS Tigana kalah dari wasit usai pertandingan di kompetisi Liga 2 2021-2022.
Faktanya, sepak bola Indonesia tidak bisa lepas dari kekerasan. Lagi-lagi wajah sepak bola Indonesia kembali diwarnai kekerasan di Liga 2 dan Liga 3.
Setidaknya ada tiga insiden kekerasan di Liga 3 pada bulan November tahun ini. Sementara itu, insiden kekerasan terhadap sepak bola Indonesia baru-baru ini terjadi di Liga 2.
atase kompas.com Ini merangkum kasus kekerasan di Liga 2 dan Liga 3 2021-2022 yang terjadi November ini.
1. Injak lehermu, PPSM Magelang vs Persak Kebumen
Sebuah insiden yang mengancam jiwa terjadi pada pertandingan pembukaan Grup G Liga 3 2021 PPSM Sakti Magelang vs Persak Kebumen di Stadion Moch Soebroto Magelang pada Senin 11 Januari 2021.
dilaporkan kompas.com dari gulir tribun, Pemain Persak Kebumen Tri Hartanto mencekik leher pemain PPSM Magelang Santino Berti saat kedua pemain berusaha merebut bola.
Dapatkan informasi dan inspirasi wawasan di ~ surel Anda.
Itu terdaftar surel
Akibat kejadian ini, Santino Berti dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans. Sementara itu, Tri Hartanto mendapat kartu kuning karena pelanggaran berat yang dilakukannya.
HM Tursino, SE, Manajer Persak Kebumen, meminta maaf atas kejadian ini.
Tursino mengatakan dalam unggahan di akun Instagram Persak Kebumen miliknya, Selasa (2/11/2021), “Saya berkomunikasi dengan manajemen PPSM Magelang tentang insiden di menit-menit terakhir pertandingan.
“Kami akan mengunjungi pemain yang bersangkutan karena kami semua bersaudara.”
“Pada prinsipnya, saya meminta maaf atas kejadian ini atas nama para pemain dan pelatih,” ujarnya.
2. Anggota DPRD dipukuli, AFA Syailendra vs. Persekap di Kota Pasuruan
Laga berturut-turut ke-3 Liga 2021-2022 (Minggu 14 November 2021) antara Klub Malang AFA Syailendra melawan Persekap Kota Pasuruan berubah menjadi ricuh.
Kehebohan pertandingan di Stadion Untung Suropati Pasuruan dimulai dengan aksi Ilham Wivisono usai peluit panjang dibunyikan. Ilham merayakan kemenangan 2-0 AFA Syailendra atas Persekap dengan memberi selamat kepada mereka karena tidak sengaja menabrakkan tangan ke tangan lawan.
Hal ini menyebabkan pemain Persekap terjatuh dan bergidik kesakitan. Sontak rekan setimnya mengejar Ilham yang langsung berlari ke depan untuk menghindari kejaran para pemain Persecap.
Beberapa saat kemudian, seorang pria bertopi putih memasuki lapangan untuk mendekati Ilham.
Merasa terancam, Ilham langsung meninju Ismail Marzuki, Ketua DPRD Kota Pasuruan.
Suasana semakin panas saat para pemain dan ofisial AFA Shylendra dan Persecab bentrok. Kemudian, banyak penonton juga muncul di tempat kejadian, membuat situasi semakin membingungkan.
Saat itu, polisi mengamankan pekerjaan di luar arena. Pada akhirnya, pihak berwenang mampu mengatasi kekacauan setelah menenangkan kedua belah pihak.
Terkait kasus ini, Panitia Disiplin (Pandis) PSSI Jatim menjatuhkan sanksi kepada pihak-pihak yang terlibat yakni para pemain, kedua tim, dan penyelenggara pertandingan yang dianggap sebagai pemicu.
Tim AFA Syailendra dan Persekap Kota Pasuruan juga masing-masing divonis denda Rp 10 juta.
Sedangkan penyelenggara pertandingan didenda 20 juta rupiah karena tidak memenuhi kewajiban menjaga ketertiban dan keamanan pertandingan.
3. Pemukulan Wasit, Fespa Pasancayu vs Persema Mamasa
Pemukulan wasit pada laga Pespa Pasangkayu vs Persema Mamasa merupakan contoh kekerasan terbaru di kompetisi Liga 3 2021-2022.
Pada Senin 22 November 2021, wasit kalah dalam pertandingan Liga Zona 3 Sulawesi Barat antara Pespa Pasangkayu melawan Persema Mamasa di Stadion Gelora Djiwa Pasangkayu.
dilaporkan dalam Tribun-Sulbar.com, dua pemain Pespa Pasangkayu memukul wasit yang memimpin pertandingan.
Presiden Asosiasi Negara (Asprov) Sulawesi Barat Agus Ambo Djiwa mengatakan akan tetap memainkan pertandingan Liga 3 Zona Sulbar 2021-2022 jika kalah dari wasit dalam pertandingan Pespa Pasangkayu vs Persema Mamasa.
Agus Ambo Djiwa mengatakan, “Hari ini Selasa (23 November 2021) pertandingan akan dilanjutkan dan situasi sudah bersyarat sejak kemarin.” Tribun-Sulbar.com.
“Saya ingin para pemain membangun sepak bola Sulawesi Barat dan terus menjaga sportivitas dengan menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan. Jadi bukan hanya tentang menang,” tambah Agus.
“Kami sudah mencapai kesepakatan sebelum Liga 3 dimulai, pertandingan akan segera dihentikan dan jika wasit memukul pemain, kami akan diberi sanksi,” kata Agus.
4. Pemukulan wasit, Jeongjeong Padang vs KS Tiga Naga
Kekerasan terhadap wasit tidak hanya terjadi di Liga 3 tetapi juga di Ligue 2, yang paling akhir adalah kasus pemukulan terhadap wasit usai pertandingan antara Semenpadang FC melawan KS Tiganaga.
Kerusuhan akan melakoni laga Senin (29/11/2021) Grup A 2021-2022 Semen Padang vs. Mewarnai final KS Tiga Naga.
Pertandingan berakhir ketika wasit meniup peluit panjang dan Semen Padang memenangkan pertandingan dengan skor tipis 1-0.
dilaporkan dalam Tribun News Sultra, diduga kerusuhan terjadi karena wasit tidak puas dengan keputusan wasit yang memberikan waktu tambahan tiga menit kepada wasit.
Dalam video yang beredar melalui SNS, terlihat ofisial klub mengejar dan memukuli wasit.
Banyak aparat keamanan yang langsung membubarkan diri dan berusaha memadamkan kericuhan.
Dapatkan pembaruan berita terpilih dan berita terkini Setiap hari di Kompas.com. Untuk bergabung di grup telegram “Kompas.com News Update”, klik link https://t.me/kompascomupdate dan gabung. Pertama, Anda perlu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Kekerasan di liga-liga Indonesia: dari pencekikan hingga pemukulan terhadap wasit
Dari Situs Fikrirasy ID