fikrirasy.id – Mengapa Obat HIV Harus Diminum Terus. Human immunodeficiency infection atau HIV adalah infeksi yang menyerang sel yang resisten, khususnya sel CD4. Jika HIV tidak diobati, itu dapat berkembang menjadi AIDS atau AIDS.
Penurunan daya tahan tubuh yang konstan membuat seseorang lebih tidak berdaya terhadap kontaminasi kewirausahaan, seperti tuberkulosis hingga beberapa jenis pertumbuhan ganas. Namun, pertaruhan penyakit yang lebih serius dan infeksi cekatan dapat dikurangi dengan meminum obat HIV secara teratur. Secara keseluruhan, mengapa obat HIV harus diminum terus-menerus? Berikut adalah klarifikasi.
1. Perlukah obat antiretroviral diminum terus-menerus?
Pengobatan HIV menggunakan obat antiretroviral (ARV). Data HIV menjelaskan bahwa antiretroviral digunakan dalam campuran secara konsisten.
ARV tidak dapat menyembuhkan HIV dan infeksi tetap ada di dalam tubuh. Tujuan pengobatan HIV bukan untuk menyembuhkan infeksi, tetapi untuk mengurangi beban virus ke tingkat yang tidak terlihat. Oleh karena itu, orang dengan HIV harus tetap mengonsumsi obat HIV sesuai anjuran dokter. Saat Anda berhenti minum obat, beban virus akan meningkat kembali dengan cepat.
2. Mengapa obat HIV harus digunakan terus-menerus?
ARV tidak membunuh infeksi HIV. Obat hanya menghambat pola keberadaan infeksi sehingga infeksi tidak dapat berkembang biak dan menggandakan infeksi. Karena tidak dapat membuat duplikat infeksi baru, jumlah infeksi dalam tubuh berkurang. Dengan mengurangi jumlah infeksi, sistem kekebalan tubuh lebih mudah melawan penyakit.
Seperti yang dipahami oleh Verywell Wellbeing, ketika pengobatan ARV digunakan secara rutin, berapa banyak infeksi yang akan turun hingga tidak terlihat. Tidak terdeteksi tidak berarti bahwa infeksi dalam tubuh telah hilang atau nol, tetapi jumlahnya sangat kecil sehingga hampir tidak terlihat oleh alat uji yang digunakan.
3. Melewatkan pengobatan membuat jumlah virus makin banyak
Mengambil obat HIV harian yang disarankan membantu menjaga beban virus tetap rendah dan jumlah CD4 tetap tinggi. Ketika Anda melewatkan perawatan, itu sama dengan memberi kesempatan infeksi untuk berkembang menjadi lebih banyak.
Jumlah infeksi yang meningkat membuat sistem kekebalan melemah sehingga tidak mudah sakit. Orang dengan HIV yang menggunakan obat HIV seperti yang direkomendasikan oleh dokter perawatan primer mereka dan menjaga beban virus mereka dalam jangkauan yang tidak terlihat dapat memiliki kehidupan yang sehat.
4. Jumlah virus makin banyak meningkatkan risiko infeksi hingga kanker
Ketika tidak diobati, HIV mengejar kerangka kerja yang aman, meningkatkan risiko penyakit berbahaya. Tidak hanya berisiko penyakit, HIV juga dapat menyebabkan berkembangnya beberapa jenis kanker.
Ketika sistem kebal tidak dapat berfungsi seperti yang diharapkan, itu meningkatkan pertaruhan kontaminasi cerdas. Infeksi yang cerdik biasanya tidak memengaruhi individu dengan resistensi yang tinggi. Infeksi yang cerdik memengaruhi orang-orang yang tidak mendapatkan pengobatan dan yang sistem kekebalannya dilemahkan oleh HIV.
5. Virus memiliki kemampuan untuk bersembunyi di dalam tubuh
Obat HIV bagaimanapun juga harus diminum secara konsisten terlepas dari apakah hasil beban virus tidak terlihat. The Public Foundation of Sensitivity and Irresistible Sickness memahami bahwa setidaknya ketika beban virus tidak terlihat, HIV masih ada di dalam tubuh. Hal ini karena infeksi bisa dalam keadaan diam atau lesu pada sel-sel tubuh.
Jika pengobatan dihentikan, infeksi yang awalnya dalam keadaan lesu atau laten kembali dan mulai berlipat ganda. Oleh karena itu, penting untuk meminum obat secara konsisten sesuai jadwal untuk mencapai dan mempertahankan beban virus yang tidak terlihat.
6. Melewatkan pengobatan menyebabkan virus bermutasi menjadi resistan obat
Mengonsumsi obat penenang HIV secara teratur sangat penting karena melewatkan dosis membuatnya lebih mudah bagi virus untuk berubah menjadi bentuk yang aman dari obat. Ketika HIV tidak dikendalikan, infeksi membuat duplikat virus dengan cepat. Setiap kali infeksi membuat duplikat di dalam tubuh, kadang-kadang berubah menjadi jenis infeksi lain. Perubahan yang terjadi dapat membuat infeksi menjadi kurang peka terhadap pengobatan atau sering disebut sebagai obstruksi obat.
Ketika oposisi obat terjadi, obat yang dulunya bekerja tidak lagi berfungsi dengan baik. Karena infeksi lebih aman, ada lebih sedikit pilihan obat yang digunakan. Hal ini menyebabkan kekecewaan terhadap pengobatan HIV. Menggunakan obat HIV sesuai dengan pengobatan dokter dapat membantu mencegah obstruksi obat terjadi.
Obat ARV harus diminum secara konsisten untuk mengimbangi beban virus sampai tidak terlihat. Seperti itu, jumlah sel aman tetap tinggi sehingga bisa melawan kontaminasi.
Tidak menggunakan obat penenang HIV secara rutin dapat menyebabkan semakin banyak infeksi, meningkatkan risiko penyakit, sehingga infeksi berubah menjadi obat-aman atau aman sehingga pengobatan menjadi lebih sulit.