Fikrirasy.ID.CO, miskin – murid Rizky Aulia Fansyuri dari Institut Teknologi Telkom Purwokerto merancang sistem prototipe untuk menghitung berat belanja dan total pengeluaran menggunakan teknologi berbasis Arduino. Internet hal (Internet untuk segala). Dia menerapkan sistem mikrokontroler ke keranjang belanja, menjadikannya semacam keranjang belanja. cerdas kereta dorong. “Kami belum memberikan nama khusus untuk alat-alat tersebut,” kata Kiki, kenalan Rizuki. kecepatan, Jumat pagi, 14 Januari 2022.
Mengerjakan tugas tesisnya, Kiki mengaku mendapat bimbingan dari dua orang instruktur hingga sistem selesai, dan ia telah berhasil menyelesaikan pendidikan sarjananya di Program Penelitian Informatika di Fakultas Informatika pada Desember lalu.
Kiki menjelaskan tujuan dari pembuatan tool ini adalah untuk memudahkan konsumen dalam menghitung jumlah produk dan total pembelian, serta untuk memudahkan pembeli dalam mencari informasi produk yang telah di scan. “Konsumen sering merasa tidak nyaman saat berbelanja karena harga sebenarnya dan label harga yang salah pada labelnya,” katanya.
Ini juga memudahkan pembeli untuk mengetahui berat pembelian mereka, meminimalkan kekurangan anggaran saat pembeli membayar bahan makanan di kasir, dan mengurangi penggunaan kantong plastik.
Kiki menggunakan aplikasi Telegram di sistem smart cart miliknya. Saya memilih Telegram karena dapat mengirim beberapa jenis. mengajukan, gambar, video, lokasi dan dokumen, gratis, bebas iklan, dan memiliki banyak fitur.
Aplikasi Telegram juga memiliki fitur bernama SmartWeightBot yang dapat digunakan dan dikustomisasi oleh pengguna sesuai dengan kebutuhannya. Dalam sistem yang dibuat oleh Kiki, Telegram berfungsi untuk memantau total berat pengeluaran konsumen dan mengirimkan notifikasi berupa pesan.
“Pesan pengingat ‘Berat belanja Anda telah terlampaui. Misalnya, Anda telah melebihi 5 kg. Gunakan kardus,'” kata Kiki seraya menambahkan bahwa notifikasi pesan tersebut ditampilkan di layar LCD 20×4. Notifikasi yang ditampilkan di layar meliputi detail produk, total pembelian, dan jumlah produk.
Selain LCD, alat lain yang digunakan untuk membuat alat ini antara lain Arduino Uno R3, pemindai kode batang, atau pemindai kode batang, LCD 20X4, USB Host Shield 2.0 dan Sensor sel beban Atau yang disebut sensor berat. Sedangkan alat yang dibutuhkan untuk membangun sistem ini untuk menghitung bobot belanja adalah board Wemos D1 R1, sensor bobot dan modul HX711.
Dalam prototipe sistem penghitung berat belanja, keakuratan sensor berat diuji dengan menimbang lima produk sebanyak 30 kali. Alhasil, akurasi keberhasilan sensor bobot mencapai 99,70%.
Sebuah prototipe dari sistem penghitung pengeluaran total diuji dengan 30 scan barcode produk pada lima produk. Hasil kinerja sistem berjalan dengan baik bahkan dengan tingkat keberhasilan 100%.
Perancangan tampilan informasi belanja untuk smart trolley-like system yang dirancang oleh mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto. foto/khusus
Setelah serangkaian investigasi dan trial and error dari Mei hingga November 2021, pemuda kelahiran Medan berusia 22 tahun itu pertama kali menyimpulkan bahwa sistem kalkulator total pengeluaran bekerja dengan baik. tanda adalah kode batang Produk yang terdaftar dapat di-scan ke: pemindai kode batang.
Kedua, prototipe sistem kalkulator biaya total sangat baik dalam akurasi proses pengujian, yaitu 30 kali untuk 5 produk. Ketiga, sistem prototipe penghitung berat belanja juga dapat menghitung berat suatu produk saat menimbangnya. hujanLima Telegram dapat mengirimkan pemberitahuan kepada Anda ketika berat belanja Anda melebihi batas yang ditentukan.
Keempat, prototipe alat penghitung berat belanja diuji dengan menimbang setiap produk satu per satu. bot Telegram dapat mendeteksi berat belanja. Pengujian sistem ini berhasil 100%.
Sketsa kalkulator total pengeluaran yang dibuat oleh mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto. Alat ini mendukung sistem seperti troli pintar. foto/khusus
Kelima, uji akurasi untuk sensor berat dilakukan dengan menimbang 30 produk. Hasil data berat badan yang terbaca dari sensor berat badan dibandingkan dengan timbangan digital. Setelah dilakukan pengujian penggabungan lima produk didapatkan nilai keberhasilan sebesar 99,70% dan tingkat kesalahan sebesar 0,30%.
“Saya membuat prototipe untuk supermarket. jadi jika ada supermarket Siapa pun yang ingin membeli alat dapat membuatnya penyerapan ke kereta dorong. Konsumen tinggal menggunakan keranjang belanja saja,” kata Rizky.
Abdi Purmono
Baca lebih lajut:
Vaksin booster, Israel menyuntikkan 4,5 juta dosis
selalu memperbarui memperbarui. Mendengarkan berita terkini berita terpilih dari Fikrirasy.ID.co Di saluran Telegram kami “Pembaruan Fikrirasy.ID.co”. klik https://t.me/tempodotcoupdate Ikuti. Anda perlu melakukanInstall Aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Siswa merancang troli pintar untuk berbelanja di supermarket
Dari Situs Fikrirasy ID