Fikrirasy.ID – Badan Reserse Kriminal (Dittipidsiber) Polri mengungkap kejahatan seks online terhadap anak menggunakan perantara game free fire.
Kombes Pol Hutagaol, Kepala Satuan Reserse Kriminal Mabes Polri 5 Dt Fisher, mengatakan 11 anak di bawah umur berinisial S atau Reza pada usia 21-a menjadi korban kejahatan seks online. hidup manusia.
Pada 30 November 2021, Hutagaol dari Bareskrim Polres Jakarta Selatan mengatakan “Tersangka S melakukan kejahatan seks anak menggunakan salah satu game online gratis.”
Pengungkapan kasus tersebut berawal dari laporan publik ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Orang tua korban yang dilaporkan berada di Papua.
Baca juga:
Menkominfo Minta Tanggapan Keras Kasus Pelecehan Seksual KPI
Orang tua korban melaporkan bahwa Tersangka S, teman game online korban, memuat pornografi dan melakukan percakapan asusila di ponsel anaknya melalui aplikasi Whatsapp.
Setelah itu, KPAI melapor ke Bareskrim Polri pada 22 September 2021. Bareskrim Mabes Polri Dittipidsiber melanjutkan pencarian hingga dipastikan keberadaan S berada di Kalimantan Timur.
“Jadi begitulah cara para tersangka bermain-main dan berjanji akan memberikan berlian kepada korban,” kata Hutagaol.
Diamond atau DM adalah alat pertukaran premium yang mengoptimalkan penampilan dan kinerja pemain game Free Fire, yang dapat digunakan untuk membeli karakter, meningkatkan senjata, dan memperoleh item eksklusif.
Tersangka berjanji akan memberikan 500-600 berlian, dan harga satu berlian dibeli menggunakan pulsa senilai Rp100.000. Hutagaol mengatakan karena bujukan tersangka, korban menjadi tertarik dan bertukar nomor Whatsapp.
Baca juga:
FF Redemption Codes 30 November 2021, kejutan senjata langka menanti!
“Tersangka kemudian mengirimkan video pornonya kepada korban dan meminta korban untuk mengirimkan gambar dan video pornonya,” kata Hutagaol.
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Polisi mengungkap kejahatan seks terhadap anak-anak di game api gratis
Dari Situs Fikrirasy ID