5 Tips Mencegah Motilitas Sperma yang Menjadi Penyebab Infertilitas

5 Tips Mencegah Motilitas Sperma yang Menjadi Penyebab Infertilitas

fikrirasy.id – 5 Tips Mencegah Motilitas Sperma yang Menjadi Penyebab Infertilitas. Ada banyak pembenaran mengapa pasangan menikah mengalami masalah kemandulan. Selain masalah hormonal dan masalah sistem konsepsi yang dialami wanita, motilitas sperma juga menjadi pertimbangan utama mengapa infertilitas atau kemandulan bisa terjadi.

Motilitas sperma adalah penyakit dimana sperma tidak dapat bergerak dengan baik. Oleh karena itu, sulit bagi sperma untuk mencapai dan mempersiapkan sel telur selama ovulasi. Apakah ada metode untuk mencegah motilitas sperma? Perhatikan ilustrasi yang menyertainya.

1. Mengurangi paparan radiasi dari HP

Pemanfaatan HP penting untuk latihan sehari-hari di masa mekanis yang sedang berlangsung. Namun di balik penggunaannya untuk korespondensi, kebetulan ponsel bisa berdampak buruk bagi kesehatan regeneratif jika tidak diwaspadai.

Mengutip Natural Working Gathering, sebuah kajian yang dilakukan oleh para peneliti dari Korea beralasan bahwa penggunaan ponsel dalam waktu yang lama berkaitan dengan kualitas sperma seperti motilitas, kecocokan (daya hidup), dan penurunan fiksasi.

HP memancarkan radiasi frekuensi radio yang merusak tubuh, seperti meningkatkan risiko pertumbuhan otak, kanker pada organ ludah, dan kerusakan pada gonad dan bola mata.

Sebuah artikel di buku harian Human Conceptive Science tahun 2020 menyarankan agar pria tidak menyimpan ponsel di saku celana atau baju. Demikian juga, lakukan apa pun untuk tidak menghubungkan antara ponsel dan tubuh Anda. Hal ini bisa diakali dengan menggunakan headset Bluetooth dan casing ponsel.

2. Berhenti merokok

Selain dapat merusak jantung dan paru-paru, merokok juga dapat mempengaruhi kekuatan organ regeneratif seperti sperma. Sebuah tinjauan diarahkan di Nanjing Clinical College dari 2010 hingga 2016 yang hasilnya didistribusikan dalam buku harian Worldwide Society for Natural. Studi tentang penularan penyakit pada 2019 mengamati bahwa merokok terkait dengan motilitas sperma yang tinggi, jumlah sperma yang rendah, dan volume sperma yang rendah.

Masalah ini ditemukan pada perokok berat, yaitu individu yang membakar 20 batang rokok atau lebih setiap hari, atau membakar 10 batang rokok setiap tahun. Pria yang menghabiskan lebih dari 10 bungkus rokok setiap tahun berisiko memiliki tingkat motilitas sperma yang tinggi. Artinya, jumlah sperma yang tidak bisa bergerak dengan kecepatan dasar 25 mikrometer per detik sangatlah besar. Akibatnya, dengan penuh semangat diresepkan untuk berhenti merokok.

3. Mengurangi konsumsi minuman beralkohol

Diungkap Healthline, pria yang minum cocktail lebih dari 15 gelas setiap minggunya berisiko tinggi mengalami:

  • Kadar testosteron berkurang.
  • Penyusutan testis.
  • Perubahan bahan kimia gonadotropin yang memengaruhi pembentukan sperma.
  • Lakukan pelepasan sebelum waktunya atau penurunan kapasitas pelepasan.
  • Mempengaruhi perkembangan sperma (motilitas), bentuk, dan ukuran sperma.

Berikut adalah metode untuk mengurangi koktail sesuai Solid Male Ages of Sound Australian Men:

  • Tetapkan batasan tertentu untuk koktail.
  • Siapkan kalimat penolakan yang menyenangkan saat diminta atau dipersilakan minum.
  • Ganti koktail dengan air.
  • Pilih koktail dengan kandungan minuman keras rendah.
  • Dalam beberapa minggu ada beberapa hari bebas minuman keras.
  • Makan makanan sambil minum atau makan sepuasnya sebelum minum koktail.
Baca Juga:  7 Penyebab Batuk Disertai Sesak Napas dan Jangan Terus Dibiarkan

4. Rutin berolahraga

Tidak berlatih sama sekali dan kelebihan berat badan dapat menyebabkan kegemukan, yang merupakan salah satu penyebab kemandulan. Di sisi lain, olahraga yang terlalu berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan sperma.

Sebuah laporan logis dalam American Diary of Men’s Wellbeing tahun 2017 menyebutkan bahwa olahraga yang terlalu ekstrem dapat memengaruhi fokus sperma dan motilitas sperma. Dengan cara ini, pria didorong untuk melakukan latihan olahraga yang disesuaikan (tidak menuntut secara berlebihan).

Contoh olahraga ringan tanpa mempengaruhi kesehatan sperma seperti yang dilansir laman ExSeed Wellbeing, misalnya:

  • Mengangkat beban (latihan beban)
    Selain sangat bagus untuk berolahraga, angkat beban juga bagus untuk kesehatan tulang dan sendi, serta dapat meningkatkan kadar testosteron. Testosteron kimiawi penting untuk proses pembuatan sperma.
  • Lari
    Dengan asumsi penyebab utama ketidaksuburan adalah kegemukan, berlari dapat membantu mengurangi berat badan. Jika stres menjadi pemicu kemandulan, lari dapat membangun zat kimia serotonin dan dopamin sehingga dapat mengurangi rasa cemas pada tubuh.
  • Yoga sangat cocok untuk mengembangkan aliran darah lebih lanjut dan dapat membantu mengatasi masalah tekanan.
  • Bersepeda memang bisa dilakukan, namun pastikan untuk mengenakan pakaian yang serasi, misalnya celana olahraga yang tidak terlalu ketat atau celana pendek bersepeda. Cobalah untuk tidak bersepeda dalam waktu yang lama. Beristirahat sejenak setelah bersepeda selama satu jam sangat ideal.

5. Mengobati kondisi medis yang menyebabkan motilitas sperma

Dengan asumsi motilitas sperma dipengaruhi oleh keadaan klinis atau turun-temurun tertentu, mencari pengobatan untuk itu sangat ideal. Penyakit yang dapat menyebabkan motilitas sperma termasuk infeksi yang dikirim secara fisik dan peradangan pada epididimis atau testis.

Mengutip Healthline, pria yang memiliki penyakit seperti varikokel (pembesaran pembuluh darah di skrotum) atau memiliki kadar kimia yang rendah dapat mengambil resep sesuai anjuran dokter, atau sebaliknya jika perlu menjalani prosedur medis. Halaman Panduan Kesejahteraan menyatakan bahwa dokter akan merekomendasikan antitoksin dengan asumsi orang yang bersangkutan menderita epididimitis yang disebabkan oleh organisme mikroskopis.

Itulah tips mencegah motilitas sperma, salah satu penyebab kemandulan. Kelima tips di atas terkait dengan pentingnya melatih gaya hidup sehat, seperti mengurangi minuman cocktail dan berhenti merokok. Perawatan memerlukan diskusi spesialis dan disesuaikan dengan konsekuensi penilaian. Akhirnya, ingatlah untuk secara rutin menerapkan pola makan dan olahraga yang sehat.