Omicron, Ancaman Pemulihan Ekonomi, Faisal Vasri: Tetap Waspada!

Jakarta, CNBC Indonesia – Respon Indonesia terhadap pandemi COVID-19 (pandemi global) dinilai sudah membaik. Salah satu indikatornya, jumlah kasus aktif Covid-19 menurun dari 574.135 (Juli) menjadi 4.829 (Desember).

Hal yang sama berlaku untuk kematian akibat COVID-19. Jumlah kematian harian meningkat dari 2.069 pada pertengahan Juli menjadi rata-rata sembilan pada Desember.

Namun Kepala Ekonom Faisal Basri mengimbau masyarakat tetap waspada di tengah munculnya strain Omicron Covid-19.

“Alarmnya juga tinggi, karena jumlah orang yang telah menyelesaikan satu atau dua dosis vaksin masih kurang dari 40% dari total populasi, sehingga lebih rendah daripada sebagian besar negara tetangganya. Singapura, Kamboja, Thailand, Vietnam, Malaysia dan sudah Indonesia. Jauh lebih tinggi dari itu,” katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (27 Desember 2021).

Menurutnya, dengan vaksinasi, masyarakat Indonesia sangat rentan jika terjadi ledakan strain Omicron Covid-19. Pasalnya, varian ini memiliki daya pancar 5 hingga 10 kali lipat dibandingkan varian delta.

Sementara itu, Faisal menegaskan, kemampuan Indonesia melawan Omicron menjadi kunci pemulihan ekonomi pada 2022. Untuk itu, dia mengimbau kepada pemerintah agar tidak terlalu percaya diri dengan kebijakan yang diterapkan untuk menghadapi pandemi.

“Jangan terlalu cepat berubah. Ini karena kebijakan cenderung sering berubah akibat penyebaran varian belakangan ini. Dulu, Natal dan Tahun Baru (pelaksanaan PPKM) berada di level 3 kemudian dibatalkan di level (PPKM). 1. Siapapun bisa pulang dan kita bisa berlibur,” kata Faisal.

[Gambas:Video CNBC]

(mikrofon/mikrofon)


Terimakasih Ya sudah membaca artikel Omicron, Ancaman Pemulihan Ekonomi, Faisal Vasri: Tetap Waspada!

Dari Situs Fikrirasy ID

Baca Juga:  Airlangga: RI mendukung komitmen kita untuk transisi energi melalui teknologi hijau.