Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Total Belanja Dana Desa Diklaim Capai Rp 400,1 triliun, Jokowi: Kenapa Diem? kejutan?

Fikrirasy.ID – Presiden Jokowi mengingatkan, total penyaluran dana desa pada 2015 hingga 2021 mencapai Rp 400,1 triliun. Menurut Jokowi, penyaluran dana desa sangat besar.

“Saya ingin ingatkan, sejak 2015 penyaluran dana desa sudah Rp 400,1 triliun. Diam? kejutan? 400,1 triliun rupiah,” tepuk tangan Jokowi kepada para peserta pada Senin (20 Desember 2021) saat menerbitkan sertifikat perusahaan dan membuka Rakornas BUM Desa Nasional.

Jokowi juga menjelaskan, sejak 2015, dana desa menjadi Rp 20,8 triliun pada 2016, Rp 46,7 triliun pada 2016, Rp 59,8 triliun pada 2017, dan Rp 59,8 triliun pada 2018.

Dan pada 2019, naik menjadi 69,8 triliun rupiah, pada 2020 menjadi 71,1 triliun rupiah, dan pada 2021 meningkat menjadi 72 triliun rupiah. Jadi totalnya Rp 400,1 triliun.

Baca juga:
Presiden Jokowi Harus Hadiri Muktamar NU ke-34

Anggaran desa yang rata-rata $329 juta pada 2014, melonjak menjadi Rp 1,6 miliar pada 2014 dan 2015, menjadi Rp 71 juta,” Jokowi kembali mendapat tepuk tangan dari peserta.

Oleh karena itu, Jokowi menghimbau semua pihak terkait untuk menjaga pengelolaan uang desa. Hal ini dikarenakan besarnya dana desa yang sangat besar. Oleh karena itu, harus dikelola dengan baik.

“Hati-hati dalam mengelola uang desa. Jumlahnya tidak sedikit, jumlahnya sangat besar. Pertama-tama, 400 rupee, 1 triliun adalah uang yang sangat besar, jadi Anda harus mengingatkan mereka bahwa tujuannya salah, pemerintahannya buruk, dan itu bisa diterapkan di mana-mana, ”kata Jokowi

Mantan Cabang DKI Jakarta itu mengatakan, berdasarkan data yang diperolehnya, bentuk fisik pengelolaan dana desa sudah dikembangkan.

Ada 227.000 km jalan desa, 4.500 tambak kecil, 71.000 sistem irigasi, 1,3 juta meter jembatan, 10.300 pasar desa dan BUM Desa yang kini mencapai 57.200.

Baca Juga:  Hadapi Deltras di 32 Besar Liga 3 Jawa Timur 2021. Inilah yang Blitar Poetra siapkan untuk Anda.

Baca juga:
Kembali ke Kota Solo, Gibran mendapat instruksi khusus dari Presiden Jokowi.

“Kelihatannya begitu, terlihat dan terlihat seperti itu, tapi semakin dekat semakin harus fokus,” kata Jokowi.

Pengelolaan dana desa untuk kualitas hidup binaan selanjutnya adalah 1,2 juta kilometer air bersih, 38.000 posiandus, 12.000 polindes, dan 38.000.000 meter drainase. Kemudian ada 59.000 unit sumur dan tambahan 56.000 unit PAUD dengan fasilitas olahraga dan toilet.

“Semuanya dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat pedesaan. Dan peningkatan yang sangat pesat adalah peningkatan 600% BUM Desa dari 8.100 pada tahun 2014 menjadi 57.200 BUM Desa pada tahun 2014, atau tepatnya 606%,” ujarnya. dikatakan.

Dalam acara tersebut, Jokowi menekankan bahwa sejak tahun 2014, pemerintah telah berkomitmen untuk membangun bangsa Indonesia yang berpusat pada Indonesia, bukan Jawa. Artinya, membangun di pinggiran, membangun di perbatasan, membangun di kota.

“Ini bukan Java-centric, ini Indonesia-centric. Yang kami buat bukan hanya besar. Yang kami buat hanya tidak besar,” katanya.

“Misalnya jalan tol atau pelabuhan besar, Bandara Atau, tidak hanya bandara, tetapi juga jalan desa, jalan desa, bendungan kecil di desa, dan pasar rakyat di desa harus terus diperbaiki,” katanya.



Terimakasih Ya sudah membaca artikel Total Belanja Dana Desa Diklaim Capai Rp 400,1 triliun, Jokowi: Kenapa Diem? kejutan?

Dari Situs Fikrirasy ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *