Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Janji pemerintah jelas dan tidak boleh ada kekerasan terhadap perempuan

Fikrirasy.ID – Jaleswari Pramodhawardani, Wakil Menteri Kantor Presiden Republik Korea (KSP), menekankan komitmen yang jelas antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pemerintah Indonesia dalam memajukan dan melindungi hak-hak perempuan Indonesia.

Untuk menghormati Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan, Jaleswari mengatakan:

Jaleswari mengatakan Kamis (25 November 2021) “Tidak boleh ada diskriminasi, tidak boleh ada kekerasan terhadap perempuan. Sekarang adalah waktu yang tepat bagi kita untuk bersama-sama menyuarakan kampanye positif kita melawan kekerasan terhadap perempuan,” kata Jaleswari.

Jaleswari mengatakan hak-hak perempuan merupakan bagian integral dari prinsip-prinsip hak asasi manusia yang ditetapkan dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

Baca juga:
KSP menerima perwakilan pengunjuk rasa dan mendengarkan keluhan tentang sengketa tanah adat.

Namun kenyataannya, kata Jaleswari, perempuan masih menjadi sasaran kekerasan berbasis gender dan relasi kuasa yang timpang. Oleh karena itu, PBB perlu memberikan perhatian khusus kepada perempuan.

Salah satunya adalah memperingati Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan pada 25 November.

Menurut data Komite Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), antara tahun 2020 hingga Juni 2021, terdapat 301.878 insiden kekerasan terhadap perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan perlu segera ditangani.

Memang, Jaleswari mengatakan dari sudut pandang regulasi, Indonesia telah memiliki beberapa dokumen hukum yang menyoroti upayanya untuk memberantas kekerasan terhadap perempuan.

Namun, menurut Jaleswari, regulasi yang ada saat ini masih bersifat parsial dan belum komprehensif. Oleh karena itu, reformasi dan terobosan diperlukan untuk memperkuat mekanisme hukum tersebut.

Baca juga:
Tingkatkan kesadaran anti kekerasan terhadap perempuan dengan 4 cara ini!

“Untuk memaksimalkan perlindungan perempuan, kita perlu mereformasi dan memperkuat mekanisme hukum yang ada yang melindungi perempuan dan anak,” kata Jaleswari.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Tentukan Lokasi Sirkuit Formula E Jakarta



Terimakasih Ya sudah membaca artikel Janji pemerintah jelas dan tidak boleh ada kekerasan terhadap perempuan

Dari Situs Fikrirasy ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *