Fikrirasy.ID.CO, Yogyakarta – pemerintah Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta telah memutuskan untuk tidak menerapkan 100% pembelajaran tatap muka (PTM) pada Januari 2022, tetapi hanya 60-70% untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah.
“untuk seseorang PTM Akan ditiadakan dengan kapasitas mahasiswa 100% di Kota Yogyakarta,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Senin 10 Januari 2022.
Heroe mengatakan, penerapan PTM secara bertahap untuk membiasakan siswa dan sekolah berlari. protokol kesehatan baik di sekolah.
100% PTM akan berlaku jika semua orang sudah familiar dengan proses di sekolah. “Yang kita butuhkan sekarang adalah membiasakan anak-anak untuk menerapkan proses dengan baik ketika mereka pergi ke sekolah,” kata Hero.
Heroe menegaskan, penerapan PTM di sekolah-sekolah kota Yogyakarta telah dihapus dari sebelumnya 50% dan meningkat menjadi sekitar 60-70% untuk semester genap pada tahun ajaran 2021/2022.
“Ini untuk membiasakan mereka melakukannya di sekolah. Dari 50% sebelumnya, kami naikkan menjadi 70% sekarang. Paling tidak, ini untuk memastikan kalau ada apa-apa, seperti kelengkapan fasilitas, bisa segera ditangani.”
Heroe mencontohkan beberapa protokol di sekolah, antara lain pengaturan kapan siswa masuk dan keluar sekolah dan saat orang tua menjemput.
Selain itu, kebijakan sekolah yang tidak membuka kantin dan mengimbau siswa untuk membawa makanan dan minuman sendiri merupakan bagian dari protokol kesehatan.
Heroe telah menyusun protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19, mulai dari saat sekolah dan siswa berkumpul menggunakan masker di dalam kelas, hingga menjaga interaksi fisik, termasuk menjaga jarak di sekolah dan tinggal di rumah jika sakit. Pertama.
“Bagaimana kalau tidak ada kerumunan yang berbahaya saat mengantarkan dan mengambil? Oleh karena itu, hal ini untuk membiasakan siswa dan sekolah dengan penerapan fasilitas yang diperlukan dan untuk memungkinkan orang tua untuk mengambil dan mengantar, ”kata Heroe yang juga ketua harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Yogyakarta.
Hero menjelaskan, Pemkot Yogyakarta juga terus melakukan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Kota Yogyakarta. Sekitar 3.000 anak berusia 6-11 tahun divaksinasi COVID-19 setiap hari.
“Saya juga sedang melakukan pemeriksaan. 10% sekolah kami diuji antigen untuk dikendalikan, termasuk menilai apakah pembelajaran tatap muka berjalan dengan baik atau tidak, ”kata Heroe.
Sekretaris Daerah Istimewa Kadarmanta Yogyakarta Baskara Aji mengatakan dalam pembelajaran tatap muka, semua mahasiswa bisa diterima semua mahasiswa. “Tapi bisa menjaga jarak antar siswa dengan membagi waktu menjadi beberapa shift,” katanya.
Aji mengatakan satu kelas bisa mengisi 50% atau lebih dari 50% jika sekolah mengizinkan tempat atau kelas yang bisa menjaga jarak untuk mengisi taman.
Untuk membuka PTM terbatas ini, sekolah harus memenuhi persyaratan, termasuk minimal 70% siswa yang divaksinasi, dan tidak termasuk guru yang tidak divaksinasi, harus 100% guru.
Untuk membaca:
Yogyakarta tidak akan langsung menerapkan 100% pembelajaran tatap muka.
selalu memperbarui memperbarui. Mendengarkan berita terkini berita terpilih dari Fikrirasy.ID.co Dari saluran Telegram kami “Pembaruan Fikrirasy.ID.co”. klik https://t.me/tempodotcoupdate Ikuti. Anda perlu melakukanInstall Aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Kota Yogyakarta belum menerapkan 100% pembelajaran tatap muka.
Dari Situs Fikrirasy ID