Jakarta, CNBC Indonesia – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan semua elemen masyarakat untuk tidak menganggap enteng strain B.1.1.529 yang dikenal sebagai strain baru Covid-19 Omicron.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada konferensi pers di Jenewa hari ini bahwa varian tersebut, yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, tidak dapat diklasifikasikan sebagai ringan.
“Omicron tampaknya kurang serius daripada delta, terutama pada orang yang divaksinasi, tetapi tidak berarti ringan,” kata Tedros.
Manajemen puncak agensi mengatakan bahwa Omicron tidak jauh berbeda dari varian lain karena telah terbukti dapat merawat rumah sakit dan bahkan membunuh orang.
Varian Omicron sendiri tidak diketahui menyebabkan keparahan penyakit baik pada kelompok usia muda maupun dewasa pada beberapa kesempatan. Pernyataan ini juga mencakup data lain, termasuk studi dari Afrika Selatan dan Inggris.
Namun, hingga saat ini, laporan-laporan ini tidak memberikan deskripsi rinci atau lengkap tentang usia pasien yang diteliti atau dianalisis.
Salah satu pertanyaan yang sejauh ini belum terjawab adalah efek mutasi omicron pada orang tua. Pasalnya, sebagian besar kasus yang diteliti tim peneliti adalah anak muda.
Sementara itu, kepala manajemen klinis WHO, Janet Diaz, mengatakan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa risiko rawat inap dengan omicron lebih rendah dibandingkan dengan varian delta.
Sebelumnya, WHO sempat mengatakan ada beberapa bukti bahwa mutasi omicron pada virus corona menyebabkan gejala yang lebih ringan dibandingkan mutasi sebelumnya.
Menurut Al Jazeera, Manajer Insiden WHO Abdi Mahamud mengatakan pada konferensi pers bahwa lebih banyak bukti muncul bahwa Omicron mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas dan menyebabkan gejala yang lebih ringan daripada jenis sebelumnya.
Namun dia menambahkan, transmisi mikron yang tinggi berarti strain akan menjadi dominan di banyak tempat dalam beberapa minggu mendatang. Ini tentu menjadi ancaman di negara-negara di mana sebagian besar penduduknya divaksinasi atau tidak.
[Gambas:Video CNBC]
(teh/teh)
Terimakasih Ya sudah membaca artikel hari demi hari! WHO kembali membawa kabar buruk tentang Omicron.
Dari Situs Fikrirasy ID