Fikrirasy.ID.CO, Jakarta – Kementerian Perindustrian menyebutkan sejumlah industri farmasi sudah memulai uji klinis. Bahan baku Ini adalah produk farmasi yang diproduksi oleh Phytchymia Pharma Nebula Pharma Copia (KFSP). Uji klinis dilakukan dengan impor bahan baku farmasi mendekati 90%.
“Kami akan segera mengubah sumber bahan baku farmasi dari impor menjadi lokal,” kata Direktur Biro Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil itu. Kementerian Perindustrian, Muhammad Khayam, keterangan tertulis, Minggu 12 Desember 2021.
Menurut Khayam, industri masih mempertimbangkan beberapa aspek untuk menyerap produk KFSP. Mulai dari keberlanjutan bahan baku obat, kesesuaian dengan spesifikasi, konsistensi, kemampuan audit, waktu pengiriman, harga produk.
Sebelumnya, penguasaan bahan baku obat dalam negeri dialihkan oleh beberapa BUMN dan pejabat pemerintah. Salah satunya PT Bio Farma (Persero), induk usaha BUMN farmasi, mengatakan industri farmasi Indonesia tidak sehat. Kamis, 23 September 2021 Direktur Bio Farma Honesti mengatakan, “Karena lebih dari 90% bahan baku kami diimpor dari negara lain.
Dengan kondisi tersebut, Kementerian Kesehatan menargetkan produksi 10 bahan baku obat yang dikonsumsi masyarakat di Korea pada akhir tahun 2024.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saxono Harbuwono mengatakan pada Senin, 8 November 2021, “Jika pada awalnya hanya empat bahan obat yang dapat diproduksi di Korea, kami menargetkan enam tahun ini.”
Terimakasih Ya sudah membaca artikel 90% bahan baku farmasi impor digantikan oleh bahan baku dalam negeri oleh Kementerian Perindustrian
Dari Situs Fikrirasy ID