Fikrirasy.ID.CO, Jakarta – Sepasang vortisitas angin Fikrirasy.ID besar atau vortisitas menengah muncul di Jawa bagian barat dan timur. Menurut Erma Yulihastin, peneliti klimatologi di Pusat Riset dan Teknologi Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dua pusaran menengah di lintang yang hampir sama tidak bisa diabaikan.
Dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 30 November 2021, ia mengatakan, “Kemungkinan interaksi keduanya akan terjalin dalam beberapa hal.”
Pusaran di sebelah barat Jawa terletak di perairan Samudera Indonesia dekat selatan Sumatera. Pusaran Laut Jawa kemungkinan akan terus bergerak ke selatan menuju wilayah daratan di Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara Barat, kata Erma.
Menurutnya, dua vortisitas dapat saling menguatkan dan sebaliknya. Dengan kata lain, mereka saling melemahkan. Atau, salah satu pusaran runtuh lebih cepat, tetapi dapat memperkuat pusaran dengan mentransfer energi ke pusaran lainnya. Erma mengatakan mekanisme itu muncul dalam evolusi siklon tropis Seroja.
Pada April 2021, siklon tropis Seroja menyebabkan cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang yang melanda Nusa Tenggara Timur. Lebih dari 100 nyawa melayang akibat banjir bandang dan tanah longsor. “Topan Cerro awalnya terbentuk dari dua pusaran, utara dan selatan, Laut Maluku dan Laut Banda,” kata Erma.
Sebuah pusaran yang terus berkembang menjadi benih siklon membutuhkan beberapa kondisi pendukung, seperti wilayah konvergensi yang terus dipertahankan. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh pemanasan suhu permukaan laut. Kemudian ada pasokan uap air yang cukup, kecepatan angin yang konstan dan konstan yang digunakan sebagai gerakan puntir, dan ketidakstabilan atmosfer.
Erma berharap dua pusaran yang ada saat ini akan segera runtuh. Namun, dalam kasus terburuk, jika kedua pusaran itu tetap ada, diperlukan upaya mitigasi. Pasalnya, dampak tersebut dapat menimbulkan gangguan cuaca sinoptik atau makro di Indonesia bagian selatan.
Sebuah pusaran tengah adalah pusaran yang bergerak searah jarum jam di belahan bumi selatan. Dalam meteorologi, mesoscale berarti radius puluhan hingga ratusan kilometer. Dalam kasus siklon pusaran, besarnya pusaran dapat mencapai radius hingga beberapa ribu kilometer.
Erma mengatakan, setiap pusaran angin yang terbentuk karena adanya sistem tekanan rendah di atas lautan, terutama di lokasi tertentu, berdampak signifikan terhadap gangguan cuaca. Contohnya adalah angin topan atau letusan air dengan kekuatan kurang dari radius 10 km dan peningkatan uap air atau kelembaban yang signifikan di permukaan atmosfer.
Selain itu, proses pengangkatan massa udara lembab dapat terjadi dengan cepat di bawah pengaruh angin kencang dalam gerakan melingkar. Hal ini dapat menyebabkan hujan lebat disertai angin kencang.
Baca juga:
BRIN akan membentuk dua organisasi penelitian baru, khususnya di bidang pangan dan kesehatan.
selalu memperbarui memperbarui. mendengarkan berita terkini berita terpilih dari Fikrirasy.ID.co Di saluran Telegram kami “Pembaruan Fikrirasy.ID.co”. klik https://t.me/tempodotcoupdate Ikuti. perlu kamu lakukaninstalasi Pertama, aplikasi Telegram.
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Angin puyuh di Jawa bagian barat dan timur, pertanda badai setara dengan Topan Cerroza
Dari Situs Fikrirasy ID