fikrirasy.id – 5 Jenis Suplemen untuk Mencegah Osteoporosis. Osteoporosis adalah infeksi dinamis yang mempengaruhi ketebalan dan kualitas tulang. Kondisi ini akan menyebabkan pertaruhan istirahat yang meluas dan kepuasan pribadi yang berkurang.
Berapa lama pun kita hidup, tulang terus mengalami interaksi renovasi yang membutuhkan persediaan suplemen tertentu. Oleh karena itu Anda sangat ingin mengonsumsi jenis makanan yang bergizi untuk menjaga kesehatan tulang. Berikut ini adalah lima suplemen yang bagus untuk Anda ambil untuk mencegah osteoporosis, tetapi sangat baik untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
1. Vitamin D
Vitamin D berperan penting untuk tulang. Sesuai laporan di buku harian Suplemen, vitamin D berperan penting dalam retensi kalsium dan mengontrol pergantian tulang. Anda dapat membantu vitamin D melalui ikan berminyak, susu segar, dan paparan sinar matahari.
Bersantai di bawah sinar matahari adalah bagian penting dari menjaga kesehatan tulang. Asupan vitamin D juga bisa didapat dengan mengonsumsi suplemen vitamin D.
Untuk mengurangi taruhan istirahat dan menjamin tingkat vitamin D yang memuaskan, penelitian di The Clinical Diary of Australia merekomendasikan bahwa porsi 400-800 IU vitamin D setiap hari akan cukup untuk asupan vitamin D.
2. Magnesium
Magnesium adalah mineral penting yang berperan lebih dari 300 respons dalam tubuh kita. Sesuai artikel di jurnal Suplemen, mineral ini penting untuk kesehatan tulang dan sekitar 60% magnesium ditemukan di jaringan tulang.
Untuk orang berusia 19-30 tahun, Tingkat Kecukupan Makanan (RDA) magnesium adalah 310 hingga 320 mg per hari. Untuk orang berusia 31 tahun ke atas, asupan magnesium yang disarankan adalah 400-420 mg per hari. Tingkat kecukupan ini sedikit berbeda untuk individu yang sedang hamil dan menyusui.
Beberapa penelitian pada orang dewasa menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi magnesium dalam jumlah tinggi memiliki kepadatan tulang yang lebih baik.
3. Boron
Boron adalah komponen yang memainkan peran penting dalam pengembangan dan pemeliharaan tulang. Sesuai penelitian di The Open Muscular Health Diary, boron memengaruhi penggunaan berbagai suplemen yang dibutuhkan tulang, seperti kalsium, magnesium, dan vitamin D.
Berdasarkan pemeriksaan tersebut, diperkirakan 1-3 mg boron setiap hari akan memberikan manfaat bagi tubuh.
Selain itu, penelitian pada tikus juga menunjukkan bahwa suplementasi boron pada dasarnya mengurangi keropos tulang. Meski demikian, pemeriksaan manusia mengenai hal ini masih sangat terbatas. Plum kering adalah salah satu varietas makanan paling luar biasa untuk mendapatkan konsumsi boron.
4. Vitamin K
Vitamin K berperan penting dalam menjaga kekuatan tulang dan mencegah kerusakan tulang. Penelitian di buku harian BioMed Exploration Global menemukan bahwa kadar vitamin K yang rendah telah dikaitkan dengan risiko retakan dan ketebalan tulang yang rendah.
Menurut Indonesian Service of Wellbeing, RDA vitamin K untuk orang dewasa adalah 55-65 mg per hari. Beberapa jenis makanan yang bisa menjadi sumber vitamin K antara lain sayuran hijau, brokoli, dan kubis Brussel.
Perlu diingat bahwa vitamin K dapat memengaruhi beberapa obat, seperti pengencer darah. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan spesialis terlebih dahulu sebelum mengonsumsi vitamin K.
5. Isoflavon kedelai
Isoflavon merupakan golongan penguat sel yang sering disebut sebagai fitoestrogen. Senyawa ini memiliki desain seperti estrogen kimia dan dapat bergabung dan mengaktifkan reseptor estrogen dalam tubuh.
Selama menopause, kadar estrogen dalam tubuh akan berkurang. Penurunan estrogen ini dapat membuat tulang terpisah lebih cepat daripada yang dibentuknya, meningkatkan risiko osteoporosis.
Penelitian di Diary of Restorative Food mengungkapkan bahwa isoflavon kedelai dapat membantu menetralkan kekurangan kalsium dari tulang dan mengurangi tingkat pergantian tulang.
Saat ini diperkirakan 40-110 mg isoflavon kedelai per hari selama kurang lebih satu tahun dapat membantu mengobati keropos tulang dan mencegah osteoporosis. Perlu dicatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan sehubungan dengan pengukuran di berbagai usia dan kelompok etnis, jangka waktu suplementasi, dan jenis yang digunakan.
Ingatlah bahwa makanan saja tidak dapat mengobati atau mencegah osteoporosis. Bagaimanapun, makanan berperan penting dalam mengobati dan mencegah osteoporosis. Bagaimana kalau kita mencegahnya dengan mengonsumsi berbagai jenis makanan bergizi.