Fikrirasy.ID – Ketahanan gula nasional kini menjadi salah satu fokus utama Holdings Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero). Untuk itu, PTPN Holding melakukan reorganisasi bisnis gula sebagai langkah strategis untuk menjawab persoalan ketahanan gula nasional.
Restrukturisasi bisnis gula merupakan bagian dari 88 Program Strategis Kementerian BUMN Periode 2020-2024 Kabinet Indonesia Maju. Pemilik Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bertanggung jawab untuk menggandakan produksi gula menjadi 1,8 juta ton untuk mendukung swasembada konsumsi gula pada tahun 2025 sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani tebu Fikrirasy.ID kecil.
Langkah strategis Holding Perkebunan Nusantara adalah membentuk PT Sinergi Gula Nusantara pada 17 Agustus 2021.
PT Sinergi Gula Nusantara merupakan gabungan dari tujuh anak perusahaan perkebunan tebu: PTPN II di Sumatera Utara, PTPN VII di Lampung, PTPN IX di Jawa Tengah, PTPN X, PTPN XI dan PTPN XII di Jawa Timur, dan PTPN XIV di Sulawesi Selatan. . . .
Baca juga:
Bangun Rumah Produksi Gula Semut Gandeng Kubu Raya, BI Kalbar Untuk Dorong Pemulihan Ekonomi Daerah
Pendirian PT SGN memiliki tiga inisiatif utama: modernisasi pabrik gula, intensifikasi melalui peningkatan produktivitas, dan perluasan lahan melalui sinergi BUMN dan program kemitraan dengan petani tebu.
“Sehingga bisa mengatasi gap kinerja di pabrik gula PTPN. Sebelum transisi bisnis gula kami pada tahun 2021, sebenarnya beberapa pabrik gula kami sudah memiliki kinerja yang optimal dengan biaya produksi sekitar Rp 8.000,” kata M. Abdul Ghani, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN. III (Persero 2022).
Ghani mengatakan restrukturisasi bisnis gula PTPN akan berdampak positif bagi ketahanan pangan Indonesia. Holdings Perkebunan Nusantara sudah memiliki roadmap bisnis gula yang sejalan dengan tujuan pemerintah mencapai swasembada gula.
Penataan kembali bisnis gula PTPN melalui pendirian PT Sinergi Gula Nusantara akan meningkatkan kemandirian gula negara dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Ghani mengatakan, “Mewujudkan kesejahteraan petani tebu rakyat merupakan faktor kunci dalam mewujudkan kemandirian konsumsi gula tanah air.”
Baca juga:
Ahli gizi: Jangan menambahkan gula untuk anak di bawah usia 2 tahun
Selama ini pemasok tebu PTPN disediakan oleh HGU sendiri dan bermitra dengan Petani Rakyat. Dalam beberapa tahun terakhir, produktivitas petani tebu masih sangat rendah, kurang dari 70 ton/ha tebu karena kualitas benih yang buruk, teknik budidaya dan pengelolaan lahan yang buruk.
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Konversi Grup PTPN Tingkatkan Kemandirian Gula Nasional dan Kesejahteraan Petani
Dari Situs Fikrirasy ID