Fikrirasy.ID – Pada Februari 2022, kinerja produksi sektor manufaktur Indonesia yang tercermin dari Purchasing Managers’ Index atau PMI manufaktur tercatat sebesar 51,2.
Pencapaian ini telah di bidang ekspansi terus menerus selama enam bulan terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa industri Indonesia masih kuat meski merebaknya varian Omicron.
“Indeks PMI yang masih dalam ekspansi mencerminkan dampak penyebaran omicron yang relatif terbatas terhadap perekonomian Indonesia, khususnya di sektor industri, dibandingkan gelombang delta sebelumnya,” kata Direktur Kebijakan Fiskal. Finance, Febrio Kacaribu, Selasa (3 Januari 2022). ).
Pada Juli 2021, ketika transformasi Delta mencapai puncaknya, sektor industri terpukul karena PMI manufaktur mencapai level kontraksi 40. Namun, pada puncak penyebaran Omicron pada Februari 2022, sektor industri Indonesia berada pada level yang luas.
Baca juga:
Kemenkeu Tawarkan Insentif Tarif Impor 0% untuk Kendaraan Listrik
Aktivitas pembelian bahan baku atau barang modal di sektor industri tetap kuat meskipun varian Omicron menjamur. Namun, dunia usaha tetap mengantisipasi risiko penyebaran varian Omicron. Hal ini terlihat pada kebijakan dunia usaha yang menentukan peningkatan jumlah persediaan yang mulai dibatasi.
Dinamika perekonomian global juga mempengaruhi tingkat permintaan global dan risiko volatilitas harga komoditas yang masih relatif tumbuh hingga saat ini.
Namun, berdasarkan survei PMI, para pelaku bisnis memperkirakan dampak risiko dari penyebaran varian Omicron akan teratasi.
Tingkat produksi di sektor manufaktur diperkirakan akan terus meningkat sebagai persiapan menyambut Ramadhan pada awal April 2022.
Baca juga:
Video LPDP yang didistribusikan Respon dari Dirut LPDP dikuasai oleh Tabiya
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Indeks Jalur Ekspansi PMI Indonesia Selama 6 Bulan Berturut-turut, Kementerian Keuangan: Dampak Omicron Terbatas
Dari Situs Fikrirasy ID