Pada 2021, 39 lumba-lumba dan 71 paus mati di perairan Bali akan dipindahkan ke NTT

Denpasar, CNN Indonesia —

Pusat Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut sepanjang tahun 2021 (BPSPL) Denpasar, Bali bioma laut Dia meninggal di Pulau Dewata dan lautan di sekitarnya.

Di Bali ditemukan 31 ekor penyu, 7 jenis lumba-lumba dari berbagai jenis, 1 hiu putih besar, 1 hiu paus, 1 ikan molamola dan 1 moncong ikan pari ditemukan mati.

“Jadi dari data itu. Catatan yang kami kumpulkan bermacam-macam (penyebab kematian) yang kami ketahui setelah diotopsi,” kata perwakilan Permana Yudiarso BPSPL Denpasar saat dihubungi Senin (27/12).

Secara keseluruhan, wilayah kerja BPSPL Denpasar memiliki 6 hiu paus, 5 duyung, 71 paus, 102 penyu dan 39 lumba-lumba di perairan Bali, NTT (Nusa Tenggara Timur), NTB (Nusa Tenggara Barat) dan Jawa Timur ada. Dan satu mola-mola mati.

Dikatakannya, terdamparnya biota laut yang dilindungi masih sering terjadi di perairan Indonesia, khususnya di wilayah operasi BPSPL Denpasar pada tahun 2021 mendatang.

Terdamparnya biota laut, menurut para ahli, disebabkan oleh polusi Fikrirasy.ID dan penggunaan sonar, cedera atau penyakit yang mengganggu sistem pencarian hewan, kegiatan berburu atau berburu.

Selain itu, dari hasil otopsi, banyak ditemukan penyu karena sampah di tubuh penyu atau tali pancing, atau karena kondisi cuaca yang tidak biasa.

“Jika itu kura-kura, di dalamnya kita ada [temukan] Ada tali pancing dan sampah. Hal ini dikenal seperti itu, tetapi masalahnya adalah sering tidak tertangkap. “Sebagian lainnya hanya spekulasi penyebab rata-rata karena cuaca buruk pada bulan Desember dan terbawa arus dan mengalir ke laut,” tambahnya.

Sementara itu, pihaknya tidak banyak melakukan otopsi terhadap lumba-lumba. Namun secara statistik, hewan ramah ini mati karena penyakit atau jaring ikan.

Baca Juga:  Di era pandemi 2021, akan ada 4.500 laporan kekerasan terhadap perempuan.

“Sejauh ini kami belum melakukan banyak otopsi. Ini mungkin karena secara statistik dia sakit. Kami mengubur sebagian besar yang mati dan kami tidak tahu apa penyebabnya karena dia sudah mati.”

Ia mengatakan, “Seperti lumba-lumba, pengaruh cuaca ekstrim secara teknis dapat diatasi, jadi jika penyebabnya agak sulit, ada kemungkinan mereka tersangkut jaring atau jatuh sakit.”

Untuk paus mati, sampel diambil di pantai Mertasari Denpasar, dan pihaknya menemukan tali pancing di ususnya.

“Paus yang kami temukan di Pantai Mertasari ternyata ada tali pancing di saluran pencernaannya. Tapi ada beberapa paus karena sakit,” jelasnya.

Untuk hiu paus, Permana menyebutkan dua kemungkinan. Artinya, mereka terjebak dalam jaring ikan atau kandas saat mengejar mangsanya ke pantai dan mati.

Ia mengatakan, “Hiu paus biasanya tersangkut jaring ikan atau mengejar mangsanya dan bernapas seperti manusia, sehingga sulit bergerak saat mendekati pantai. Jika airnya dangkal, mereka akan terdampar dan mati,” ujarnya.

(kdf/arh)

[Gambas:Video CNN]




Terimakasih Ya sudah membaca artikel Pada 2021, 39 lumba-lumba dan 71 paus mati di perairan Bali akan dipindahkan ke NTT

Dari Situs Fikrirasy ID