fikrirasy.id – Apa yang Harus Dilakukan Jika Kondom Robek atau Bocor. Kondom adalah satu-satunya jaminan nyata yang diperlengkapi untuk mencegah kelahiran, tetapi juga penyakit yang ditularkan secara fisik. Memanfaatkannya dengan baik bisa menjadi pertahanan bagi diri Anda sendiri dan juga pasangan Anda. Bagaimanapun, apa yang harus dilakukan dengan asumsi kondom robek?
Jelas, kecukupannya akan berkurang. Daripada menakutkan, inilah ‘moderasi’ yang ingin Anda lakukan saat melacak kondom rusak, baik sebelum atau saat Anda menggunakannya.
Penyebab kondom robek
Selama ini, kekokohan kondom sudah dicoba agar produsen bisa memperkenalkan produk yang benar-benar terlindungi. Meskipun demikian, jangan menghalangi pertaruhan kondom yang rusak. Entah karena ciptaan, pembawaan, atau karena kesanggupan.
Intensitas dan kontak yang tidak wajar adalah dua hal yang menjadi ‘musuh’ kondom. Implikasinya, suhu tinggi membuat sifat kondom menurun, sekaligus menghilangkan minyak yang ada di dalam barang tersebut.
Akibatnya, kondom menjadi kering sehingga ketika dipakai cenderung robek. Ini juga berlaku saat kondom terpapar minyak atau bahan kimia lain yang melemahkan kondom.
Terlebih lagi, kisi-kisi yang terlalu tinggi juga meningkatkan risiko pecahnya kondom. Misalnya saat menyimpan kondom di tas atau tempat lain yang sering dibuka tutup.
Pembenaran berbeda mengapa kondom pecah termasuk jangka waktu kegunaan realistis mereka. Item yang telah berada di dalam peti cukup lama dapat mengalami penyesuaian nilai dan menjadi kering.
Penyebab kondom rusak juga bisa karena salah pakai. Menghitung memilih ukuran yang terlalu kecil, membuka kondom dengan benda tajam seperti gigi atau gunting, dan menggunakannya tanpa minyak secukupnya.
Apa yang harus dilakukan jika kondom robek?
Kondom yang rusak pasti menimbulkan kekhawatiran. Menit panas bisa menjadi panas. Ini tentu kondisi yang sulit, terutama jika Anda tidak merencanakan kehamilan atau hubungan seks dengan band dengan infeksi yang dikomunikasikan secara fisik.
Meskipun demikian, ada beberapa perisai yang bisa Anda ambil. Tarik napas dalam-dalam, pahami kondisi Anda, lalu lakukan gerakan seperti yang digambarkan dalam Very Well Wellbeing berikut.
1. Menghentikan seks dan mengeluarkan cairan
Pertama-tama, Anda ingin membedakan kapan kondom mulai robek. Jika Anda mengetahuinya sebelum seks dimulai, Anda harus menggantinya dengan produk lain.
Namun, jika pintu masuk telah terjadi, coba lihat apakah Anda atau pasangan Anda telah keluar. Selanjutnya, periksa juga apakah masih ada partikel kondom yang tertinggal di penis, di vagina, atau dubur.
Dengan asumsi kondom pecah di dalam setelah dikeluarkan, kemungkinan besar telah terjadi perdagangan air mani atau cairan alami lainnya. Dengan asumsi demikian, cobalah untuk mengeluarkan air mani sebanyak mungkin dari vagina atau rektum.
Selanjutnya, lakukan pembersihan dengan menggunakan air mengalir. Cobalah untuk tidak melakukan douche karena dapat membasuh mikroorganisme alami vagina dan menyebabkan gangguan.
2. Kunjungi layanan kesehatan
Jika Anda tidak yakin tentang status kesehatan pasangan Anda (atau Anda sendiri), sebaiknya segera kunjungi layanan kesehatan. Anda bisa memahami apa yang menimpa petugas yang sedang bertugas di Crisis Unit (ruang gawat darurat) sehingga mereka segera mencari penanganan yang tepat.
Anda dan pasangan Anda mungkin mendapatkan tes cepat untuk mengetahui apakah Anda memiliki infeksi yang ditularkan secara fisik, terutama HIV/Helps.
Terlepas dari apakah hasil percobaan negatif, dokter mungkin masih memberikan antiretroviral sebagai bentuk penularan yang diharapkan. Obat biasanya diresepkan selama 28 hari dan harus diminum terus menerus. Sejak saat itu, spesialis mungkin meminta untuk melakukan lebih banyak tes akhir.
Pemanfaatan obat-obatan tersebut merupakan jenis pencegahan yang disebut HIV post-openness prophylaxis (Energy). Dirinci oleh Focal point of Infectious prevention and Counteraction, pekerjaan ini harus diizinkan dalam waktu sekitar 24 jam setelah keterbukaan terhadap cairan, dan dapat dilakukan bila dilakukan di bawah 72 jam.
3. Mencegah kehamilan
Sambil menunggu penularan penyakit menular fisik, Anda juga bisa bertanya kepada staf medis tentang antisipasi kehamilan. Pengasuh medis atau spesialis mungkin mengusulkan beberapa pilihan.
Ini termasuk penggunaan pil KB darurat atau biasa disebut pil pagi. Selain itu, Anda juga dapat memasang IUD ke dalam rahim dalam waktu kurang dari 5 hari untuk mencegah persiapan.
Pil pencegahan konsepsi krisis adalah kelas obat pencegahan progestin. Obat ini bekerja dengan memengaruhi tubuh agar tidak mengeluarkan sel telur yang mungkin dirawat. Pil obat anti-konsepsi krisis disarankan dan efektif bila diminum sesegera mungkin setelah perdagangan likuid.
IUD adalah alat berbentuk T yang terbuat dari tembaga yang mengeluarkan sejumlah kecil mineral ke dalam tubuh. AKDR tembaga mencegah kehamilan dengan mempersulit sperma mencapai sel telur. Instrumen ini menarik setiap kali dicocokkan oleh spesialis sekitar 5 hari setelah perdagangan likuid.
Cara menjaga kondom agar tidak robek
Sebaiknya sediakan kondom di tempat penyimpanan agar mudah didapat saat dibutuhkan. Namun, Anda benar-benar ingin fokus pada cara paling mahir untuk menyimpan dan menggunakan kondom.
Berikut tips yang ingin Anda ikuti untuk mengikuti sifat kondom:
- Jangan gunakan kondom kedaluwarsa atau yang sudah lama disimpan. Apalagi jika disimpan di tempat yang panas dan kering, seperti lemari mobil atau dompet
Cobalah untuk tidak terlalu serius dengan kondom. Beberapa orang berpendapat bahwa kondom rangkap dapat mengembangkan antisipasi kehamilan lebih lanjut. - Kemudian lagi, ini bahaya erosi yang meluas yang memicu robekan
- Hindari penggunaan pelumas berbahan dasar minyak saat menggunakan kondom, seperti Vaseline. Semua hal dipertimbangkan, pilih salep berbahan dasar air atau silikon yang baik untuk kondom
- Jauhi spermisida yang mengandung nonoxynol-9. Selain berbahaya bagi kondom, campuran ini juga dapat merusak jaringan vagina dan dubur
- Pilih ukuran kondom yang tepat. Kondom yang terlalu kecil menyebabkan erosi dan tekanan yang kuat, sedangkan kondom yang terlalu besar berisiko membuat kondom terlepas
- Jangan pernah menggunakan kondom bekas! Kondom sekali pakai.
Kerusakan kecil pada kondom bisa jadi sulit untuk dibedakan. Untuk mengetahuinya, fokuskan anggapan ada cairan asli yang keluar dari kondom di bagian yang seharusnya ditutup, ajaklah Arranged Life sebagai orang tua.
Jika robekan kondom tetap berada di vagina atau dubur, Anda bisa menghilangkannya dengan jari yang sempurna jika terasa enak. Jika tidak, Anda dapat meminta bantuan petugas klinis untuk menghilangkannya.
Mencoba menghindari kepanikan adalah langkah pertama dalam mencatat apa yang harus dilakukan jika kondom robek. Dapatkan bantuan klinis segera untuk mengurangi potensi kehamilan dan pertaruhan mengirimkan infeksi yang dikomunikasikan secara fisik.