Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Ada 7 tim yang mengembangkan vaksin merah putih, dan Unair adalah yang tercepat.

Fikrirasy.ID – Lembaga Penelitian dan Inovasi Nasional (BRIN) mengumumkan bahwa saat ini ada tujuh tim yang sedang mengembangkan vaksin untuk produk dalam negeri dalam konsorsium nasional pengembangan vaksin merah putih.

Iman Hidayat, Plt Direktur BRIN Life Sciences Research Institute, mengatakan kemajuan tercepat dalam pengembangan vaksin merah putih ada di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Pejabat Antara mengatakan, “Tim yang membuat kemajuan tercepat saat ini adalah tim yang bersama dengan PT Biotis menyelesaikan pengujian praklinis pada monyet oleh tim peneliti Universitas Airanga.” di antara, Sabtu (20/01-15).

Tujuh tim konsorsium nasional pengembangan vaksin merah putih adalah Universitas Aerranga, Universitas Indonesia, Universitas Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Universitas Pajajaran, eks Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Institut Biologi Molekuler Eijkman.

Baca juga:
Unair: Mengembangkan vaksin jangka panjang untuk memastikan kualitas dan keamanan

“Masing-masing tim mengembangkan antivaksin dengan berbagai cara, mulai dari vaksin berbasis inaktivasi virus hingga vaksin berbasis protein rekombinan,” katanya.

Iman mengatakan Unair dan PT Biotis akan melakukan uji klinis fase 1, 2 dan 3 setelah uji praklinis pada kera selesai dilakukan.

Ia mengatakan, uji klinis tersebut rencananya akan selesai pada Juli atau Agustus 2022, dengan praduga penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sementara itu, tim lain masih dalam tahap optimalisasi antigen yield, dan ada juga yang melakukan uji praklinis, kata Iman.

Iman juga berharap Vaksin Merah Putih yang diproduksi tim akan menjadi fokus utama pemerintah, dengan munculnya varian Omicron dan kemungkinan lainnya di masa mendatang. Selain vaksinasi dini, vaksin untuk vaksinasi booster terhadap COVID-19 sangat diperlukan dalam situasi saat ini. [Antara]

Baca Juga:  Fitur iPhone SE 2022 dan Prediksi Rendering Segera Hadir

Baca juga:
Kandidat vaksin merah putih Unair memulai uji klinis pada Februari 2022



Terimakasih Ya sudah membaca artikel Ada 7 tim yang mengembangkan vaksin merah putih, dan Unair adalah yang tercepat.

Dari Situs Fikrirasy ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *