fikrirasy.id – Non 24 Hour Sleep Wake Disorder Dan Gangguan Apa Ini. Tubuh kita memiliki jam organik (mood sirkadian) untuk mengarahkan waktu tubuh di dalam. Jam normal ini bekerja dengan mengikuti perubahan fisik kita dan, yang mengejutkan, gerakan mental dalam siklus 24 jam.
Karena jam alami ini, kita mengalami tahap mengantuk (yang kemudian istirahat) dan bangun pada waktu yang hampir sama setiap hari. Namun, jika Anda memiliki jam istirahat tidur non-24 jam (N24SWD), akan sulit bagi Anda untuk menyesuaikan waktu istirahat biasa Anda.
Diungkapkan oleh Rest Establishment, N24SWD (sebelumnya disebut free-running mood problem atau hypernychthemeral disorder) menyinggung kondisi ketika jam alam bertentangan dengan keadaan ekologis. Secara keseluruhan, jam dalam tubuh tidak dapat bekerja secara ideal dalam mengubah cahaya redup atau siklus siang-malam.
1. Gejala
N24SWD bisa tampil kontras pada setiap individu yang menjumpainya. Efek samping yang ditunjukkan juga dapat berfluktuasi tergantung pada tingkat keparahannya. Efek samping normal dari kondisi ini meliputi:
- Semakin sering mengalami gangguan tidur.
- Kelelahan ekstrim terjadi di siang hari.
- Merasa terkuras.
- Istirahat lebih lama dan lebih lama setiap malam.
- Bangun larut setiap hari dengan intensitas yang membara.
Individu dengan N24SWD belum tentu mengalami efek samping yang digambarkan. Kadang-kadang, contoh istirahat yang tertunda bisa kembali selaras dengan siklus siang-malam biasa. Dengan cara ini, orang kemungkinan besar akan memilih jam malam untuk tidur dan menjadi aktif di pagi hari sepenuhnya.
Bila tidak diobati, N24SWD dapat membuat efek samping kurang tidur menumpuk. Ini dapat memiliki konsekuensi yang merugikan, misalnya, kesedihan, kesulitan berkonsentrasi, dan masalah ingatan.
2. Penyebab
Tidak yakin tentang satu alasan untuk N24WD. Para ahli menduga bahwa kondisi ini terkait erat dengan cara seseorang merespons cahaya di sekitarnya.
Sebuah konsentrat dalam Diary of Clinical Rest Medication tahun 2015 menjelaskan bahwa N24WD paling sering dialami oleh individu dengan gangguan penglihatan total. Ini karena orang yang benar-benar tunanetra tidak mendapatkan informasi ringan yang datang pada jam organik. Mereka lebih cenderung lalai melihat sinyal cahaya yang membantu tubuh menyempurnakan ritme sirkadian.
Namun, tidak semua orang yang benar-benar tunanetra akan mengalami N24WD. Sebuah laporan tahun 2017 di diary Medications mengukur bahwa sekitar 55-70 persen orang yang buta total mengalami N24WD. N24WD juga dapat terjadi pada orang dengan gangguan penglihatan tertentu. Individu yang memiliki kepekaan ringan atau berhati dingin terhadap cahaya mungkin berisiko terkena N24WD.
3. Diagnosis
Untuk menentukan N24SWD secara pasti, dokter perawatan primer Anda akan menilai riwayat klinis Anda yang terperinci.
Spesialis akan mendapatkan beberapa informasi tentang siklus bangun istirahat secara konsisten. Dari data yang didapat, spesialis akan mengkaji desain waktu dan istirahat.
Dengan asumsi dokter mengaitkan tanda-tanda dengan kondisi lain, tes analitik tambahan mungkin diminta. Ini bisa termasuk kerja darah atau filter CT. Sementara itu, tes khusus untuk menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan jam alami adalah aktigrafi. Actigraphy dapat membantu ahli dengan menyusun contoh gangguan tidur.
4. Penanganan
Sampai saat ini penelitian masih terus dicari untuk menemukan pengobatan terbaik untuk N24SWD. Spesialis mungkin merekomendasikan obat-obatan khusus untuk membantu mengatasi kondisi tersebut. Obat yang mungkin diberikan adalah jenis tasimelteon.
Tidak berhenti sampai di situ, berbagai obat-obatan yang berguna untuk mengembalikan siklus bangun-istirahat dapat dilakukan dengan teknik pengobatan. Spesialis biasanya mempertimbangkan perawatan ringan untuk penderita N24SWD yang sebenarnya memiliki ketajaman penglihatan.
5. Mekanisme koping
Bersaing dengan siklus istirahat normal dapat menjadi cobaan bagi individu dengan N24SWD. Ada berbagai strategi yang dapat ditingkatkan untuk membantu tubuh mengatur ulang irama sirkadian. Berikut adalah beberapa tips sederhana yang mungkin termasuk:
- Tetapkan rencana istirahat: Sertakan waktu tidur dan waktu bangun yang serupa secara konsisten. Perhatian dapat digunakan untuk membantu mengatur waktu bangun di pagi hari.
- Menjaga jadwal waktu tidur: Jadwal waktu tidur dapat berubah, misalnya memperhatikan untuk mengendurkan musik pada waktu tidur atau menyalakan lampu malam.
- Jangan makan malam yang besar sebelum tidur: Makan malam yang besar sebelum tidur dapat memperlambat kualitas tidur. Nah, pilih makanan kecil yang sehat seperti buah atau salad.
- Cobalah untuk tidak mengonsumsi kafein berlebihan dan jangan merokok.
Kebingungan bangun tidur non-24 jam bisa menjadi kondisi yang menghambat kehidupan sehari-hari. Jika Anda atau seseorang di dekat Anda menemukan tanda-tanda N24SWD, Anda harus segera berkonsultasi dengan spesialis.
Spesialis akan membantu menyusun kesimpulan dan memberikan proposal perawatan terbaik. Perlu diingat, jangan percaya bahwa efek samping akan memburuk yang hanya akan membawa kemalangan.