fikrirasy.id – Mengapa Diabetes Meningkatkan Risiko Stroke. Masalah aliran darah pada stroke membuat sinapsis tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Oleh karena itu, stroke perlu mencari pengobatan secepat mungkin di klinik darurat agar kerusakan sinaps tidak bertambah.
Ada berbagai unsur yang meningkatkan pertaruhan stroke, salah satunya adalah diabetes mellitus. Untuk alasan apa diabetes memperluas pertaruhan stroke? Berikut klarifikasinya!
1. Mengenal diabetes
Komunitas AS untuk Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi (CDC) memahami bahwa diabetes adalah kondisi jangka panjang atau berkelanjutan yang memengaruhi cara tubuh mengubah makanan menjadi energi.
Biasanya, tubuh memisahkan sebagian besar makanan menjadi glukosa dan mengirimkannya ke sistem sirkulasi. Ketika kadar glukosa meningkat, pankreas memberikan insulin kimia. Kehadiran insulin membuat gula yang semula berada di dalam darah dapat masuk ke dalam sel untuk dilibatkan oleh sel-sel tubuh sebagai energi.
Namun, pada individu dengan diabetes, tubuh tidak dapat membuat insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat melibatkan insulin sebagaimana mestinya. Dengan demikian, gula tetap berada dalam sistem sirkulasi.
2. Diabetes meningkatkan risiko stroke
Diabetes adalah suatu kondisi ketika kadar glukosa melampaui kualitas biasa. The World Wellbeing Association (WHO) menyatakan bahwa diabetes adalah pendorong utama defisiensi visual, kekecewaan ginjal, gagal pernapasan, dan stroke. Dalam jangka panjang, diabetes dapat membahayakan jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf.
Orang dewasa dengan diabetes memiliki beberapa kali risiko gagal jantung dan stroke. Juga, American Heart Afiliation (AHA) menjelaskan bahwa pasien diabetes umumnya akan mengembangkan penyakit koroner atau stroke lebih cepat daripada individu tanpa diabetes.
3. Mengapa diabetes bisa meningkatkan risiko stroke?
Kadar gula yang tinggi pada penderita diabetes meningkatkan pertaruhan individu tersebut menderita serangan jantung. Sesuai CDC, diabetes menyebabkan kadar glukosa tinggi dan dapat menurunkan oksigen dan suplemen yang tiba di berbagai bagian tubuh, termasuk otak besar.
Kemudian lagi, penderita diabetes pada umumnya juga mengalami hipertensi atau hipertensi. Hipertensi adalah pendorong utama dari meluasnya pertaruhan stroke pada individu dengan diabetes.
Diungkapkan oleh Stroke Affiliation, kadar gula yang tinggi dalam darah dapat membahayakan pembuluh darah. Kadar gula yang tinggi membuat urat yang awalnya serba bisa menjadi padat.
Selain itu, kadar gula yang tinggi dapat memicu pembentukan lemak di dinding pembuluh darah. Perkembangan ini dapat memicu adanya gumpalan atau kelompok darah. Ketika pembekuan darah masuk ke otak, itu bisa menghambatnya, menyebabkan stroke.
4. Stroke menyebabkan sebagian area otak tidak mendapatkan oksigen
Stroke adalah infeksi yang mempengaruhi saluran dorong atau di dalam pikiran. Stroke dapat terjadi ketika pembuluh darah yang membawa oksigen dan suplemen ke pikiran terhambat oleh pembekuan darah. Aliran darah yang berkurang menyangkal area otak besar oksigen sehingga sinapsis menggigit debu.
Pikiran adalah organ membingungkan yang mengatur berbagai kemampuan tubuh. Pada saat stroke terjadi dan aliran darah tidak dapat sampai pada bagian otak yang mengontrol kerja tubuh tertentu, bagian tubuh tertentu tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Dampak stroke bergantung pada area kerusakan dan seberapa besar area otak yang terkena dampak.
5. Cara menurunkan risiko stroke
Stroke adalah kondisi yang berisiko dan mematikan. Secara keseluruhan, pertaruhan stroke dapat diturunkan dengan mengontrol variabel-variabel yang dapat mempengaruhinya. Karena AHA masuk akal, jika Anda menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2, penting untuk mengontrol kadar glukosa Anda.
Berbagai gerakan untuk mengurangi taruhan stroke meliputi:
- Cobalah untuk tidak merokok.
- Pertahankan bobot yang sehat.
- Menjaga kadar kolesterol darah.
- Mengontrol denyut nadi.
Diabetes dapat meningkatkan risiko stroke karena kadar glukosa yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah sehingga pembuluh darah menjadi kencang. Kadar gula yang tinggi juga bisa membuat pembentukan lemak pada dinding pembuluh darah. Kondisi ini dapat memicu adanya penggumpalan darah yang dapat menyumbat aliran darah ke otak besar, memperbesar risiko stroke.