Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Fomepizole Akan Didatangkan sebagai Antidotum Etilen Glikol

Fomepizole Akan Didatangkan sebagai Antidotum Etilen Glikol

Fikrirasy.idFomepizole Akan Didatangkan sebagai Antidotum Etilen Glikol. Masalah ginjal berat yang terjadi pada anak-anak akhir-akhir ini telah membuat beberapa orang, terutama pengasuh, cemas. Penjelasannya adalah banyak anak muda memiliki masalah ginjal dan beberapa di antaranya telah meninggal.

Contoh masalah ginjal yang parah tampaknya mulai menunjukkan titik terang. Sejak itu, obat atau obat untuk memicu masalah ginjal parah pada anak-anak telah dikenal dan lebih banyak diimpor. Berikut klarifikasinya!

1. Peningkatan kasus gangguan ginjal akut pada anak

Kasus penyakit ginjal kronis sedang (ARF) pada anak-anak masih berkembang. Hingga saat ini tercatat 241 kasus di 22 wilayah di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 133 anak atau 55% meninggal.

Sebelumnya, kasus penyakit ginjal parah pada anak-anak meningkat 36 kasus pada Agustus dan meningkat pada September menjadi 78 kasus. Masalah ginjal yang paling parah dapat dialami oleh anak kecil, di antaranya ada 153 kasus pada usia 1 tahun hingga 5 tahun.

2. Hasil penelusuran tidak ada kaitan dengan COVID-19, vaksin COVID-19, dan patogen lainnya

Perluasan dalam kasus host membuat pertemuan terkait yang berbeda memimpin pencarian untuk mencari tahu penyebab kasus masalah ginjal yang parah. Pendeta Kekuatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin memaklumi, pada September lalu, pemeriksaan untuk memutuskan apakah kasus tersebut terkait dengan virus corona telah selesai dilakukan. Dengan demikian, tidak ada hubungan antara penyakit ginjal yang parah dan Coronavirus atau antibodi Coronavirus.

Perburuan terus dilakukan untuk melihat apakah ada mikroorganisme lain, seperti mikroba, infeksi, atau parasit yang mungkin menjadi penyebab masalah ginjal yang parah. Hasilnya, tidak dibawa oleh mikroba.

3. Dilakukan analisis toksikologi

Imam Kesejahteraan mengatakan, pada tanggal 5 Oktober, Asosiasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan contoh masalah ginjal yang parah pada anak-anak di Gambia yang disebabkan oleh campuran sintetis, yaitu etilen glikol dan dietilen glikol. Adanya kasus ini merupakan tempat yang bagus untuk pemeriksaan lebih lanjut, khususnya pemeriksaan toksikologi pada anak dengan gangguan ginjal berat di Indonesia.

Baca Juga:  5 Langkah Mudah dan Aman Mencukur Bulu di Area Kewanitaan

Usai melakukan pemeriksaan toksikologi pada anak di Klinik Umum Focal General Medical, dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), 7 dari 11 positif terlacak zat sintetis berbahaya etilen glikol, dietilen glikol, dan etilen glikol butil eter. Dari penyelidikan, Pendeta Kesejahteraan mengatakan bahwa hal itu ditegaskan bahwa itu disebabkan oleh senyawa sintetis.

4. Dilakukan tes biopsi

Priest of Wellbeing melanjutkan, campuran sintetik ini bila di dalam tubuh akan dimanfaatkan menjadi korosif oksalat. Korosif oksalat di ginjal menjadi kalsium oksalat yang tampak seperti batu permata kecil yang tajam. Kehadiran permata kalsium oksalat dapat membahayakan ginjal.

Untuk memastikan bahwa penyebab masalah ginjal yang parah benar-benar disebabkan oleh campuran sintetis ini, pemeriksaan lebih lanjut dilakukan dengan biopsi. Hasilnya, ditemukan kerusakan ginjal karena adanya kalsium oksalat pada remaja yang menjalani tes biopsi.

5. Antidotum fomepizole sebagai salah satu penanganan kasus gangguan ginjal akut pada anak

Setelah memimpin serangkaian pencarian, Service of Wellbeing telah menemukan obat atau penangkal untuk kasus masalah ginjal parah yang dapat dilakukan oleh anak-anak. Obatnya disebut fomepizole. Fomepizole belum tersedia di Indonesia, sehingga harus didatangkan dari luar negeri, khususnya Singapura.

Pada acara tanya jawab: Kemajuan Masalah Ginjal Intens di Indonesia yang dikomunikasikan di kanal YouTube Pelayanan Kesejahteraan, Pendeta Kesejahteraan memaklumi bahwa ketika dicobakan pada 10 pasien di RSCM, ada yang membaik dan ada yang sembuh. stabil atau kondisinya tidak berkurang. Selain itu, otoritas publik akan memperoleh lebih banyak pemulihan dengan harapan tingkat korban akan berkurang.

Kasus penyakit ginjal berat sedang yang abnormal pada anak-anak masih berkembang. Penggunaan counteractant yang disebut fomepizole pada anak-anak tertentu menunjukkan peningkatan dan beberapa menjadi stabil. Selain itu, lebih banyak fomepizole akan diimpor untuk membantu mengobati masalah ginjal yang parah pada anak-anak.