fikrirasy.id – 8 Bahaya Vape bagi Kesehatan Dan Tingkatkan Potensi Kanker. Perhatian yang diperluas terhadap risiko merokok tembakau telah membuat individu-individu tertentu meninggalkan kecenderungan tersebut. Sayangnya tidak berhenti total, melainkan beralih ke rokok elektrik alias vape yang diharapkan lebih aman.
Meski dianggap lebih aman, Habitats for Infectious Prevention and Avoidance menyatakan bahwa rokok ‘pilihan’ ini sebenarnya tidak terlindungi sepenuhnya. Kehadiran nikotin dan campuran lainnya membuat vape menjadi risiko serius bagi tubuh.
Bahaya vape bagi kesehatan
Vape adalah gadget elektronik yang bekerja dengan menghangatkan cairan dan memberikan semprotan atau kombinasi partikel kecil di udara. Dari awal memang terlihat aman karena cairan yang digunakan seperti sirup dengan berbagai pilihan rasa.
Cairan vape juga mengandung nikotin, sangat mirip dengan rokok biasa. Komunitas untuk Pencegahan dan Penghindaran Infeksi juga mengungkapkan bahwa kandungan nikotin dalam vape bisa jauh lebih tinggi.
Senyawa ini jauh lebih berbahaya karena mudah terhirup dan berisiko menyebabkan gangguan untuk saat ini. Tidak hanya itu, risiko vape yang menyertainya juga merugikan pelanggannya.
1. Menurunkan sistem kekebalan tubuh
Sebuah ulasan yang didistribusikan melalui College of North Carolina, Sanctuary Slope, berusaha untuk mengetahui sistem pertahanan dan kemampuan sel-sel tubuh untuk melawan penyakit. Responden adalah perokok dinamis, klien vape, dan bukan perokok.
Dengan demikian, perokok aktif dan pengguna vape sama-sama memberikan indikasi penurunan kualitas 594 gerakan. Kualitas berperan dalam mendukung sistem kekebalan tubuh dan melawan penyakit. Pengungkapan ini menunjukkan bahwa campuran dalam cairan vape untuk membuat asap secara imunosupresif memengaruhi tubuh.
2. Risiko bronchiolitis obliterans atau ‘popcorn lung’
Pakar Harvard menemukan bahwa pengguna vape berisiko tertular bronkiolitis obliterans, atau yang lebih dikenal dengan istilah popcorn lung. Senyawa sintetis dalam rokok elektrik secara metodis memusnahkan jalur penerbangan terkecil di paru-paru.
Jangan main-main, karena cara mengatasi penyakit ini adalah dengan menggerakkan paru-paru. Pernahkah Anda membayangkan bagaimana rasanya jika paru-paru Anda ingin dipindahkan?
3. Pemanasan dan meledak
Seperti disebutkan sebelumnya, vape bekerja dengan menghangatkan cairan dan mengubahnya menjadi penyemprot uap. Kapasitas pemanasan vape dikendalikan oleh baterai partikel lithium yang ditanamkan di dalamnya. Dijelaskan oleh WebMD, penggunaan baterai tersebut pada vape tidak sepenuhnya dikontrol sehingga kualitasnya bisa rendah.
Ini pasti menunjukkan pertaruhan menyebabkan ledakan berbahaya dan memicu konsumsi yang parah. Kenneth Barbero dari Albany adalah salah satu yang selamat dari ledakan vape dan benar-benar terluka. Dalam sebuah pertemuan, Kenneth menyadari bahwa ledakan itu merobek lidahnya, tangannya hangus parah, dan beberapa giginya hilang.
4. Risiko kecanduan
Tes pusat penelitian yang diarahkan oleh Food and Medication Organization menemukan bahwa kadar nikotin pada tanda isi kartrid tidak cocok dengan yang pertama. Terlepas dari apakah kartrid vape mengatakan ‘tanpa nikotin’, itu sebenarnya bukan tanpa nikotin.
Diungkapkan oleh Heart, nikotin merupakan senyawa yang berisiko dan sangat membentuk kebiasaan. Mengkonsumsinya secara terus-menerus berisiko tinggi menyebabkan peningkatan tekanan darah, denyut nadi, aliran darah ke jantung dan penyumbatan saluran, menyebabkan gagal napas.
5. Keracunan pada anak
Nikotin dan senyawa sintetis lainnya dalam cairan vape berbahaya bagi anak-anak. Diungkapkan Guardian, campuran seperti polycyclic aromatic hydrocarbon bisa menempel di tangan anak, bertahan, dan terhirup dalam waktu lama.
Dengan fiksasi yang lebih tinggi dari rokok biasa, campuran ini bisa sangat berbahaya bagi anak-anak. Efek sekunder termasuk mempengaruhi peningkatan sistem sensorik, terutama otak, dan paru-paru. Senyawa dalam vape juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi dan embrio di dalam perut.
6. Meningkatkan potensi kanker
Vape mengandung lebih banyak campuran logam daripada rokok biasa, sejujurnya. Ini menggabungkan timah, nikel, perak, besi, aluminium, silikat dan kromium. Partikel-partikel ini dapat merusak sistem pernapasan dan perkembangan sel yang tidak normal.
Mengutip California Branch of General Wellbeing in Fix, senyawa kromium dan nikel terkait erat dengan masalah pernapasan, termasuk kerusakan sel di paru-paru. Hal ini setara dengan kandungan kadmium yang sebenarnya merupakan peneduh untuk plastik peneduh, pembuatan gerabah dan kaca.
7. Gangguan kesehatan lainnya
Seorang guru sains dan desain di Portland State College di Oregon menemukan adanya formaldehida dalam cairan vape. Campuran ini adalah bahan untuk membuat pasta dan lem serta pelapis untuk barang-barang kertas dan bahan bangunan. Selain itu, formaldehida juga digunakan sebagai aditif di rumah duka dan fasilitas penelitian klinis.
Ketika formaldehida yang ada di udara melebihi 0,1 ppm, beberapa orang mungkin mengalami efek sekunder. Efek yang dirasakan bisa berupa mata berair, rasa panas di mata, hidung dan tenggorokan, serak, mengi, mual, hingga gangguan kulit.
8. Pneumonia lipoid
Pneumonia lipoid adalah dampak kesehatan ketika lemak tak jenuh memasuki paru-paru. Kondisi ini juga menjadi momok risiko vape, karena terdapat zat cair pada cairan yang terhirup saat vaping. Jika dilakukan dalam jangka panjang bisa memicu reaksi provokatif di paru-paru.
Efek samping dapat berupa retasan terus-menerus, sesak napas, dan cairan tubuh yang berlebihan saat meretas. Diumumkan oleh Hopkins Medication, tidak ada pengobatan untuk pneumonia lipoid. Penanganan utama adalah menangkal pemicunya, untuk kasus ini jauhi rokok elektrik.
Mempertimbangkan bahwa risiko vaping sangat menghambat diri Anda dan semua orang di sekitar Anda, lebih baik mencoba untuk tidak menggunakannya. Seperti itu, kesejahteraan lebih sadar dan tidak menyakiti orang lain.